Mo Yesi sangat tampan sampai melanggar aturan. Pria yang begitu sempurna dalam semua aspek ternyata adalah suaminya, Qiao Mianmian.
"Halo, Nona Jiang." Mo Yesi mempercepat langkahnya berjalan sampai ke samping Qiao Mianmian. Mo Yesi membungkuk, memegang kepala Qiao Mianmian, menundukkan kepalanya. Dalam tatapan terkejut dan malu-malu Qiao Mianmian, Mo Yesi mencium ringan dahi Qiao Mianmian, kemudian menaikkan sudut bibirnya dan berkata dengan lembut, "Maaf, Sayang. Barusan agak macet, jadi aku datang sedikit terlambat."
Qiao Mianmian memikirkan Jiang Luoli, yang duduk di seberang dan menatap mereka. Wajahnya memerah.
Jiang Luoli tampak iri, dia berkata sambil bercanda, "Dewa pria, jangan seperti ini, begitu kalian bertemu langsung memberi makan para lajang. Apakah kalian tidak pernah memikirkan perasaanku sebagai wanita lajang?"