Pipi Xu Weilai memerah dengan cepat. Ia pun terdiam sejenak karena suasana ini. Namun, ia kemudian membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu, "Gu..."
Hanya setelah mengucapkan sepatah kata, Gu Yu menundukkan kepalanya lagi dan dengan spontan mengecup bibirnya. Pergerakan Gu Yu inipun sekaligus menghalangi sisa kata-kata yang akan diucapkan Xu Weilai.
Ciumannya berubah dari kasar dan keras menjadi sedikit pelan dan kemudian menjadi lebih lembut. Ia menyingkirkan kesadaran Xu Weilai sedikit demi sedikit. Kekuatan di sekujur tubuh Xu Weilai seolah-olah sedang direnggut hingga tangan dan kakinya menjadi lemas serta tidak sanggup memberontak lagi.
Lengan Gu Yu yang kokoh dan kuat memeluknya dengan sangat erat, seolah-olah takut pada sesuatu. Kekuatan itu seperti melelehkan tubuh Xu Weilai dan melekatkannya dalam tulang dan darahnya. Ia pun memeluk Xu Weilai dengan sedikit terengah-engah.