Di dalam alam bawah sadarnya, Xu Weilai ingin membuka mata, tetapi kelopak matanya terasa seperti ditekan batu yang beratnya puluhan ribu kilogram. Tidak ada cara untuk membukanya, bahkan ketika tangan dan kakinya ingin berusaha untuk meronta, rasanya juga seperti membawa seember timah.
Kemudian, Xu Weilai merasa seperti diletakkan di tempat tidur besar yang empuk. Ia juga seolah-olah mendengar ada seseorang yang memanggilnya, dan seolah-olah panggilan itu secara samar menyebutkan namanya.
Xu Weilai pun hanya bisa merasa begitu panas, seakan-akan tubuhnya ditiup oleh udara panas dan rasa itu menyebar di tubuhnya. Rasa panas itu meledak dan sedikit demi sedikit menelan semua kesadarannya.
Xu Weilai sangat membutuhkan obat penurun panas. Ia tidak tahu benda yang dipegang oleh tangannya yang meraba secara acak. Benda itu seperti es batu besar. Ia pun menariknya agar lebih dekat dan tanpa sadar bergegas memeluknya dengan erat.