Sudah merasa sangat jenuh jangan segalanya, Shabi memutuskan untuk melangkah melanjutkan hidupnya tanpa perlu mengkhawatirkan apapun.
" gue yakin dia nggak cinta sama gue, dan nggak pernah cinta. Apapun tujuan dia mempertahankan gue di dalam hidupnya, itu bukan karena dia cinta sama gue,Beng."
Sabhi dengan berapi-api yakin tentang hal tersebut, cewek itu semakin ingin pisah dari Athur.
Dia merasa sudah tidak tahan lagi dan merasa muak, mengapa dia harus tetap berada di sisiku brengsek yang hanya membuat hidupnya tidak nyaman dan tidak tenang.
Mendengar kata-kata Shabi sejujurnya Abeng masih merasa bimbang, dia tahu bahwa Sabhi tidak mungkin berbohong ataupun mengarang bebas. Terlebih sahabatnya itu sudah membuktikan bahwa Athur memang telah berselingkuh dengan sekertaris nya di mana itu artinya dia telah melanggar kesepakatan.
" sampai sekarang gua nggak ngerti kenapa dengan dia berselingkuh di wilayah kerjanya itu artinya dia harus lepasin lu dan melanggar perjanjian?"