"Dengar baik-baik. Kaca yang pecah nggak akan bisa disatukan lagi, sekalipun kamu berusaha menyatukan pasti masih ada bekas retaknya. Kamu nggak bisa menukarnya sama kaca baru, kamu cuma perlu memperlakukannya lebih baik, menjaganya sungguh-sungguh, jangan sampai kamu lebih remukan lagi kaca itu sampai dia lupa cara buat utuh. Karena luka yang kamu buat udah lebih dari cukup buat Rachel membenci kamu selamanya, Leo."
Menelan ludah dan mengepalkan tangan, hanya itu yang bisa Leo lakukan saat mengingat perkataan Pelita kemarin malam. Wanita itu benar, Rachel bisa saja membenci Leo selamanya setelah luka dalam yang ditusukannya dengan sengaja. Namun, lihat saja sekarang, bukankah Rachel sebaik itu membiarkan Leo berkeliaran di depan mata, bahkan masih menganggapnya sebagai teman sekalipun memoar luka yang dimiliki Rachel jelas sulit hilang.
Kata orang, rasa sakit hati memang tak ada obatnya, hanya satu yang diperlukan, yakni sebuah keikhlasan.