"Gue minta maaf ya, Hel." Raka merengkuh tubuh gadis yang kini berada di depannya, ia begitu menyadari kesalahan besar yang hampir saja dibuatnya, Raka hanya kalap karena rasa cemburu berlebihan. Ia tak ingin Rachel berhubungan lagi dengan Leo, sama sekali tak ingin.
Mereka masih berada di kamar tamu vila.
Gadis itu bergeming, wajahnya sembap setelah cukup lama menangis di kamar tamu vila orangtua Raka. Berbagai bayangan masa lalu membuat Rachel teriris pedih, ia takut dengan semua yang pernah terlewati, bayang-bayang perihal dirinya dan Leo memang tak bisa disingkirkan, dan kenapa Raka justru yang menghadirkan.
"Harusnya gue nggak kayak gitu, Hel. Lo boleh pukul gue, lo mau apa terserah. Tapi, jangan minta akhiri kita, gue nggak mau," lirih Raka yang kini sembunyikan wajahnya di caruk leher Rachel, ia usapi rambut halus itu dan biarkan empunya teteskan air mata lagi rasakan patah hati. "Gue janji nggak akan kayak gitu lagi, Hel. Maaf ...."