Duduk di jendela kamar dengan posisi paha kanan yang menumpu paha kiri untuk meletakan gitar akustik di pangkuannya seraya memetik satu per satu senar gitar hingga bunyi yang terdengar begitu selaras. Hal sederhana itu yang kini Rachel tengah lakukan di balik balkon kamarnya, ia hirup dalam-dalam udara Bandung yang selalu dirindukannya, ia berada di rumah.
Mungkinkah masih ada waktu
Yang tersisa untukku
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu
Andaikan saja aku tahu, kau tak hadirkan cintamu
Inginku melepasmu dengan pelukan
Suara derit pintu terdengar bersamaan sosok wanita berkacamata yang masuk kamar Rachel, dia Mili—ibu Rachel—yang bertugas sebagai suster kepala di rumah sakit yang sama dengan Pelita, wanita itu mengenal baik Pelita.
Mili tampak membawa nampan berisikan susu hangat yang kini diletakkannya di laci kecil dekat ranjang Rachel yang tertata rapi setelah dua hari sudah ditiduri anak gadisnya, Mili merasa jika putrinya semakin beranjak dewasa saja.