Rachel mengubah posisi tidurnya, ia bergerak ke kiri dan membiarkan tangannya memeluk sesuatu yang dianggapnya sebuah guling, padahal guling itu adalah dada Raka sendiri. Si pemilik dada juga tak tahu kalau ia tengah dipeluk begitu nyamannya setelah ikut memejamkan mata meski di tempat terbuka sekalipun. Namun, Rachel perlahan membuka mata setelah rumput-rumput menggelitik telinganya, gadis itu menatap seseorang yang berada di sebelahnya bersamaan tangan memeluk Raka.
Astaga! Ini kenapa? Batin Rachel, ia mendelik dan terlihat syok.
Rachel tarik tangannya dan beranjak duduk, keadaan masih gelap meski terdengar sayup-sayup suara kokokan ayam. Ia edarkan pandang dan baru menyadari kalau Rachel tak tidur di kamarnya, tapi di alam terbuka. Gadis itu menengadah pada arunika pagi yang begitu memukau, gradasi oranye bercampur langit yang masih gelap terlihat sangat cantik.