***
Sebenarnya Salsa tahu kenapa ia sampai dipanggil ke ruangan Karang dan kini dua orang laki-laki berdiri di dekatnya, tapi Salsa memasang wajah setenang mungkin agar ia tak ketahuan kalau ikut andil dalam kasus penjebakan Karang malam itu, beruntungnya juga gelas serta ampas kopi yang jadi barang bukti sudah dibuang oleh Emma malam itu juga. Setidaknya Salsa punya alasan untuk mengelak dari perbuatan buruknya.
Gadis itu duduk diam seraya menatap Karang yang berdiri di depannya, pria itu diam mengamati, Salsa juga gugup ditatap se-intens itu tanpa sebuah kedipan, rasanya seperti mafia yang sedang diintrogasi polisi. Sedangkan Bimo berdiri di sudut ruangan, ia membiarkan Karang menanganinya lebih dulu.
"Em, ngomong-ngmong kenapa Salsa dipanggil ke sini yah, Kak? Ada yang bisa Salsa bantu?" tanya gadis itu pura-pura tidak tahu, ia menatap Karang dan Bimo bergantian.
"Iya, gue mau tanya sesuatu," sahut Karang.
"Tanya aja, Kak."
