***
"Mama nggak percaya kalau Karang tega melakukan hal menjijikan seperti itu," ucap Mona seraya mengusap lembut bahu sang putri yang duduk di sofa. Pelita berada dalam dekapan sang ibu, sungguh tiada tempat paling nyaman selain pelukan ibu, tiada pelindung terbaik selain seorang ibu.
"Aku nggak tahu, Ma. Karang bilang dia nggak nyangka kalau itu dia, tapi jelas-jelas kalau di foto itu ya Karang, bukan orang lain. Apalagi yang kirim fotonya dari nomor Karang sendiri, Pelita harus gimana, Ma ...."
Mona menghela napas panjang, ia pun tak bisa menyimpulkan sesuatu dan memihak pada satu orang saja karena semua belum jelas kebenarannya.
"Mama yakin kalau Karang pasti punya penjelasannya, Ta. Kita tunggu aja, kamu jangan gegabah dan ambil keputusan secara sepihak apalagi sebut-sebut perpisahan. Kamu ingat sumpah pernikahan kalian di depan pendeta dan semua orang, kan? Jangan sampai kamu langgar sumpah itu."