***
"Pokoknya ikutin apa pun perintah yang gue suruh, kalau enggak nyawa orangtua lo dalam bahaya. Paham?"
Salsa menghela napas pasrah, sebenarnya dia tak ingin begitu—tapi manusia jahat yang kini berbicara padanya lewat sambungan telepon sudah memaksa Salsa untuk melakukan sesuatu.
"Iya, Kak. Tapi—"
"Gue nggak mau tahu, Sal! Ini dendam, dan setelah itu biar gue hidup tenang entah hidup atau mati."
"Kak, aku—" Panggilan sudah lebih dulu diakhiri, Salsa menatap layar ponselnya seraya berdecak, ia melempar benda itu ke ranjang dan merebahkan tubuhnya. Salsa bingung harus bagaimana, sungguh dia bukan orang jahat, tapi kenapa Emma tega menyuruhnya melakukan hal di luar batas hanya karena rasa cemburu pada Karang.
Orangtua Salsa yang jadi jaminan jika gadis itu tak melakukan tugasnya, haruskah Salsa lapor polisi saja?