***
Sudah dua jam Pelita terbaring pada brankar rumah sakit, hanya Evelyn yang setia menemani wanita itu—karena Karang meminta pada Ardo untuk tak memberitahu dulu kabar buruk itu pada orangtua mereka ataupun orangtua Pelita, ia ingin tuntaskan dulu masalah itu sampai kelar—barulah memberitahu apa yang telah terjadi. Karang masih berada di perjalanan, dan ia meminta Ardo mengurus dulu masalah itu.
Pelita terus diam, dia sudah memakai seragam pasien rumah sakit, tangan kanannya yang tak tertancap jarum infus terus saja mengusap perut ratanya. Sesekali Evelyn mengajak wanita itu berbicara atau menawarkan sesuatu, tapi Pelita menjawab singkat atau menggeleng tanpa minat.
"Kak Pelita makan, ya?" tawar Evelyn yang duduk di sisi wanita itu, Evelyn mengambil nampan aluminium berisi makanan rumah sakit yang telah disediakan.
"Karang mana?" tanya Pelita dengan suara yang lirih, tatapannya sayu.
"Kak Karang masih di jalan, sebentar lagi sampai kok. Kakak makan, ya?"