***
"Nanti jadi ke tempat pemotretan nggak?" tanya Karang memastikan.
"Kalau aku nggak banyak tugas ya."
"Oke, hati-hati." Karang mencium kening Pelita, lantas meninggalkannya di depan gerbang kampus sendirian, laki-laki itu masuk ke dalam mobil yang akhirnya melaju pergi.
Pelita melangkah menghampiri koridor, ia mengeluarkan ponsel dari saku celana sekadar membalas chat dari teman-temannya hingga sosok Marcell muncul di balik pilar dan menyamai langkah Pelita.
Marcell berdeham, "Mama titip sesuatu buat lo."
"Apa?" sahut Pelita tanpa menoleh, ia tahu siapa yang mengajaknya bicara.
"Cokelat." Marcell mengulurkan sebuah tote bag, otomatis langkah keduanya berhenti.
"Oh, thank's." Pelita meraih tote bag dan melanjutkan langkahnya, sama sekali tak berminat sekadar basa-basi dengan Marcell.