Chereads / KEKUATAN SANG LEGENDA GATOTKACA / Chapter 4 - kabut malam

Chapter 4 - kabut malam

Sekolah yang dimana tempat belajarku saat ini dan sekarang aku harus belajar dengan giat agar aku bisa menjadi orang yang berguna dimasa depan, aku saat siang sampai sore aku bersekolah dan saat malam hari aku harus menyelamatkan negeri ini. Seperti pahlawan malam namun inilah aku, aku bernama ZEN OKA dan nama pahlawanku adalah GATOT yang kini sudah tersebar karena penyelamatanku malam itu. Aku belajar dan memiliki teman yang cukup banyak untuk seorang pelajar selayaknya dan malam ini aku harus kepulauan Bali karena disana sudah banyak korban yang tumbang akan dijajahnya pulau tersebut, tentara dipulau tersebut sudah di jadikan budak oleh para penjajah disana dan kini aku akan mengakhirinya. Dikatakan disana terdapat pemilik kontrak iblis dengan kekuatan pengeluaran kabut, pemilik kontrak iblis tersebut mengeluarkan banyak sekali kabut yang sangat tebal untuk menutupi musuhnya dan langsung menyerangnya tanpa di ketahui gerakannya.

"Oka… Oka bangun kau ini niat belajar atau tidak?, sekarang wktunya belajar buan tidur"

Aku kepikiran hal itu sampai membuatku tidur di kelas saat pelajaran karena tapi malam aku tidur sangatlah larut, aku dihukum oleh guruku untuk berdiri di depan kelas. Sial bagiku untuk saat ini namun aku harus menerima ini sebagai hukuman bagiku, setelah tiga jam berdiri aku disuruh masuk kelas oleh guruku untuk menyiapkan diri karena kini waktunya pulang. Aku pulang kerumah dengan mendorong sepedaku karena aku tidak ingin mengayuhnya untuk saat ini, saat aku berjalan pulang teman masa kecilku dan tetanggaku ini yang bernama LISA mendatangiku dan bertanya tentang kondisiku karena sempat tidur dikelas. Aku berkata bahwa aku tidur sangat larut malam tadi dan membuatku tertidur saat di kelas, Lisa berkata untuk menjaga kondisi kesehatanku karena aku ini masih muda dan harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk menggapai cita-citaku. Ya aku tahu itu dan berterimakasih atas hal yang dia katakan, aku berjalan bersamanya sampai kerumah masing-masing.

Sesampainya dirumah akusudah bulatkan tekadku dan saat malam tiba kini waktunya aku beraksi, aku menuju ke pulau bali dengan kecepatan yang sangat luar biasa. Melihat pemandangan malam ini aku merasa kasian bahwa semua orang ingin pindah ke pulau jawa untuk berlindung dari penjajah, tapi sekarang tenang saja diwaktu mendatang pasti indonesia akan aman olehku. Kabut tebal memenuhi pinggiran pantai pulau itu dan sampai aku mendarat banyak sekali tentara penjajah disana, berpakaian lengkap dengan senjata yang super canggih melebihi senjata milik indonesia. Kabut ini nampak pekat sekali dan tanpa bau sama sekali, aku heran apakah ini kabut sebenarnya ataukah ini sebuah kabut tipuan. Aku memakai kekuatanku untuk melihat di dalam kabut ini dan ternyata aku bisa melihat semuanya di dalam kabut ini, nampak bahwa mereka akan menyerang pulau jawa setelah ini namun akan aku cegah sekarang.

Dengan kecepatan milikku aku melumpuhkan semua pasukan musuh dan aku mencoba untuk menghilangakan kabut ini dengan tiupanku, tiupan angin dari mulutku dengan sekuat tenaga aku tiup dan membuat kabut itu semakin hilang sedikit demi sedikit. Lalu aku melihatnya, dia yang berkontrak dengan iblis aku melihatnya dengan wajah yang sangat buruk seperti monster. Apakah dia manusia akupun tidak tahu, aku langsung menyerangnya namun dia mengeluarkan kembali kabut itu dari mulutnya. Dengan kabut setebal ini dan udara kini semakin menipis akupun mulai kehilangan arah, aku terbang kembali agar bisa melihatnya.

Dia berlari menuju ke rumah salah satu penduduk namun itu nampaknya mustahil untuk dituju, aku memukulnya dari atas tepat di atas kepalanya dan membuat dia pingsan tidak sadarkan diri. Kini hanya ada tentara penjajah kecil yang tersisa dan mereka terbirit-birit menuju ke kapal mereka masing-masing, aku melempar sang kontrak roh itu dan mengatakan bahwa aku bernama GATOT dan janganlah kembali lagi ke indonesia ini. Warga desa nampak bahagia atas itu dan malam yang mulai larut kini aku harus kembali kerumah karena jika terlalu larut lagi aku akan tidur dikelas dan akan dihukum kembali. Aku kembali dengan melihat wajah bahagia dari para penduduk desa, namun kini hanya setengah dari pulau ini saja masih ada setengahnya lagi dan aku akan kembali lagi besok.