Chapter 7 - 7

Aku dan Salia mulai masuk ke tabung secara bersamaan kemudia aku dan salia pinsang di tabung. Datang temanku dan juga teman Salia unuk melihat kami yang sedang tertidur di tabung di jaga beberapa robot.

"Mereka berdua di dalam tabung?"

"Mereka berdua sedang dalam pennyembuhan dan saling berbagi kekuatan. Ini sudah di lakuan oleh Tuan Putri untuk Raja yang sedang mengamuk apalagi untuk mempercepat pertumbuhan bayi".

Seluruh air tabung sudah ditamam oleh keluarga kerajaan dan ini tempat khusus dan mermemtuk NANO. Temanku keluar dari laboratium bersama robot maid.

Sekitar sore hari mampir menjelang malam aku melihat Salia di bawah oleh robot tersebur hingga di bawa keluar ruangan tabung. Aku terlelap lagi.

"Tuan putri para pengintai sudah ada gerakan oleh mahluk asing menuju kemari."

"Semua bersiap pertahanan tingkat dua secara langsung dan panggil yang bernama Chris Katya bersama pemimpin pasukan!"

Ibu buyut memerintahkan semua robot untuk mempertahankan kota air di tingkat kedua dan memanggil kapten dan pemimpin barisan untuk beremu dengannya.

"Anda memanggil kami?"

"Ya, aku memanggil kalian kemari untuk membantu melindungi kota air dan juga persalinan leluhur terakhir ksatria."

"Leluhur ksatria siapa putri Darkness?"

"perempuan berambur pirang yang kami pindahkan ke ruangan khusus."

"Dia, Dia bernama Salia Miyuki vi Azenal dan patnernya Satoshi Kentaro, mereka di panggil Salia sedangkan pasangannya dipanggil Satoshi."

"Baiklah, kalian lindungi di belakang robotku agar kalian mengurangi korban dan prediksiku pemimpin pasukan yang aku kenal walaupun wujud seperti kalian katakan. Mereka mengincar kekuatan dan melahirkan secara pakasa. Apa kamu mengerti?"

"Aku mengerti, kami menerima perintah Ratu Agung."

Setelah memberikan arahan untuk melindungi kota air dan sedikit penjelasan antara mereka berdua.

Para murid mulai berangkat menuju perempuran dengan DETA bersama robot yang diperintahkan oleh Ratu. Para murid yang dikirim berperang sebagai cadangan seperti pelindungan trakhir sedangkan para robot di perintahkan ke garis depan agar mengurangi korban. Para DETA memulai menembak dan para robot berhasil menghindar, tembakkan cukup besar.

"Putri Agung ada salah satu yang bisa mengetahui inti DETA."

"Siapa Dia?"

"Satoshi, Satoshi Kentaro. Dia mempermudah serangan setelah dia meminta kepada kami unuk dia.

"Bagunkan dia secara paksa."

Setelah mendengarkan perkataan Chris, ibu buyut memintan untuk membagunkanku agar cepat melesaikan melawan DETA.

"Waktunya kamu bagun dan bersiap untuk melawan Kingdom Slime!"

Setelah membagunkan dari tabung aku dibawa menuju ke pertempuran dengan cepet.

"Aku sudah membawa Tuan Putri."

"Bagus, Satoshi bantu kami mengalahkan DETA! Kamu mempunyai kekuatan dari memek buyutmu."

"Baiklah aku lakukan Ibu."

Ibu buyut memintaku untuk mengalakan DETA dan datang juga Patner keduaku Rin Zei.

Aku dan Rin mulai berangkat di barisan cadangan bersama dengan yang lainnya. Sekarang semakin sulit melawan DETA. Kak Maria menghampiriku untuk membantuku bersama paatnernya.

"Mungkin kejadian ini dengan Salia, dia sedang melahirkan ada hubungannya dengan para DETA datang."

"Kekuatan ingin diambil secara paksa untuk sang ratu DETA…Benar katamu kak Maria aku mulai merasakan kekuatan yang sangat kuat."

Sambil melindungi kota air aku berbicara dengan Kakak Maria, Kakak Maria mengetahui kejadian saat ini.

"Sedikit lagi keluar bayimu dan juga hari perjuangan pasanganmu yang sedang bertarung demi dirimu."

Salia terus berusaha mengeluarkan dari kandunganbersama dengan Ibu buyutku, Ibu buyutku membantu persalinan Salia.

Banyak yang terluka dan juga banyak robor yang di kerahkan Ayah Buyut. Salia masih berusaha tinggal setengah badan dari kandungannya, hingga menjelang sore hari bayi dikandungan Salia berhasil di keluarkan dan para DETA pergi ke wilayahnya.

"Akhirnya Kita berhasil persalinanya, cepat bawa dia ketabung seperti saat aku melahirkan anak keduaku!"

"Baik."

Para robot itu pergi membawa Salia ke tabung agar dapat penganagan setelah melahirkan.

Aku berlari menuju ke ruangan persalinan bersama bersama Maria dan Rin. Sampai bertemu denga Ibu Buyut yang sedang keluar dari ruangan persalinan sambil menggendong Bayi.

"Akhirnya Kamu datang, gadis yang bernama Salia sudah di ruangan Khusus dan ini Bayimu laki-laki seperti anak pertamaku."

"Terima Kasih Ibu, Aku dan Salia sudah berjanji. Kami berjanji hidup bersama bersama bayi yang ibu gendong dan tinggal apartemen walaupun haraganya murah setelah selesai misi melawan DETA."

"Perkataanmu Mirip dengan Ayahmu, Ayahmu mau tinggal di apartemen dan kami berempat tinggal bersama hingga bersama anak kami berbeda ibu."

"Berbeda ibu, apa ibu katakan aku tidak mengerti?"

"Ayahmu mempunyai istri, satu selir dan satu budakku. Aku istri dari ayahmu, salah satu Selir iyu adalah pacar ayahmu dan Budak adalah Nenek Buyutmu yang pertama. Selir ayahmu memiliki hubungan dekat dan juga tetangga dekatnya dan menjalin hubugan saat aku pertama kali aku pindah sekolah. Ibumu adalah tawana dari kerajaan galaksi Lord Empire sebagai Budakku dan ternyata kamu anaknya dan pasangamu adalh salah satu Kesatria dari !0 ksatria, dia Kesaria yang aku sering perintahkan dan juga pengawalku."

Ibu Tertua menjelaskan keturunan sebelumku dan Salia. Samabil duduk di depan ruangan persalinan.

Setelah mengobroldengan Ibu Tertua terdengar suara diatas pintu persalinan, aku dan Ibu Tertua ikut masuk untuk menjenguk Salia. Di saat melihat Salia dan bayi begitu senang dan terharu sedangkan aku juga sama tatapan salia terseyum dan terasah lelah karena baru selesai melahirkan.

"Para Kingdom Slime datang begitu cepat harap semua berlindung"

Suara dari seluruh kota hingga di dalam gedung, para robot berdatangan dan salia tersenyum sambil membiarka aku ikut melawan DETA. Aku pergi bersama Rin, disampainya di pinggir kota air banyak yang berkumpul bersama para tobot.

"Kalian di baris belakang kami para robot yang akan di garis depan walaupun kalian memiliki kekuatan!"

Salah satu robot memberitahukan sedikit rencana dan tidak ada korban dari pihak manusia berkurang.

"Kami ikutb perkataan kalian."

Kapten menerima perintah dari robot sedangkan para seluruh pasukan Chris pasukan kaget mendengar perkataan tersebut sedangkan aku hanya terdiam melihat mereka bersama Rin, para robot sudah memulai mempertahankan kota air. Datang bapak tertua meliahat kami hanya diam sambil memuggu perintah dari Chris. Bapak tertua menggerakan tangannya dan muncul aser tang sangat besar hingga memunculkan tsunami.

"Ayah itu tadi apa dan semua sudah dikalahkan begitu kuat?"

"Itu senjata terakhir kita berada inti bulan."

"Darling, apakah sudah selesai?"

Aku kaget mendengar kata darling, saat aku berbalik badan ternyata ibu tertuaku menghampiri ayah tertuaku.

"Para kalian siswa melawan Deta. Tidak menyangka melihat setelah tertidur Yuuki?"

Datang seorang gadis menggunakan pakaian pelayan kemudian menghampiriku.

"Bukannya dia anak kotor dari Marie? DNA nya mirip denganya hingga tidak bisa dilepaskan."

"Ibu Dia siapa yang menggunakan baju maid?"

"Dia ibu tirimu bernama Yuuki Shima."

Perempuan itu menunduk dihadapanku kemudian kembali kebelakan mereka berdua.

Datang salia membawa ankku kemudian berlari ke hadapanku dam menyebutku "Papa".

"Kita memberi namaya apa?"

"kita berinama Hiro Kentaro, kentaro diambil nama keluargaku dan kamu juga Salia. Salia Miyuku Kentaro?"

"Aku sangat senang."

Salia, Hiro dan aku saling berpelukkan semua orang iri kecuali ayah tertua, ibu tertua dan maid.

"Satoshi, Salia bilehkah kami menyentuh anakmu?"

"Silahkan saja jangan sampai nagis!"

"Bagai mana bisa cepat tumbuh seperti anak di taman anak-anak?"

"Itu rahasia dari Tuan Putri."

Rista bertanya kepada Salia tetntang pertumbuhan Hiro sedangkan yang lain bermain bersama Hiro.

"Itu alat petumbuhan khusus olehku dengan Sel Aska."

Putri kerajaan menjelaskan alat satu kalimat.

Ayah buyut, ibu buyut dan juga maidnya ikut ke sekolah militer Reizen. Chris memberitahukan sistem sekolah kepada mereka bertiga dengan jelas tapi Ibu buyut hanya memandagin langit dan sambi mendengarkan setiap kata yang di ucapkan oleh Chris. Sekitar satujam berllu sampai landasan pesawat di sekolah Reizen, sampai turun ketua osis datang mengantar kami yang ikut melawan DETA,

"Yangkalian sebut DETA adalah kerajaan sainganku yang bernama Kingdom Slime. Mereka memakan apa saja kecuali tumbuhan dan sellu membuat senjata dari tubuhnya tersebut."

"Pantas saja saat kami meniliti memiliki satu inti tetapi isinya begitu banyak semakin kecil isi inti semakin kuat."

"Benar yang kamu ucapkan aku sudah mengetahui dari setiap keluarga kerajaan."

Ketua osis sanjung dengan perkataan dari Ibu buyut. Datang kepala sekolah mengunjungi kami dan langsung menuju hadapan Hiro.

"Sini nak, kamu namanya siapa?"

"Tidak apa-apa dia guru papa."

Hiro takut dengan orang baru yang Dia temui seperti kepala sekolah.

"Mahu sepertinya ada yang mirip dengan nanoku?"

"Siapa?"

"yang dia dipanggil cucukmu kepala sekolah."

"Aku juga merasakanyang aneh juga."

Maid itu memperhatikan kepala sekolah sepertinya adang yang aneh dengan kepala sekolah. Aku juga melihat kepala sekolah mirip dengan maid tersebut.

"Apakau leluhur Yuuki?"

Maid itu menghampiri kepalasekolah sambil bertanya kepadanya.

"aku memiliki catatan Yuuki dalam turun temurun."

"Coba perlihatkan kepadaku!"

"Ini, memangnya kenapa?"

"tidak menyangka ini halaman utamaku yang aku tulis sendiri."

"Berati kau adalah Nenekku?"

Setelah memberikan buku ke pada maid tersebut, ternyata maid terebut adalah nenek dari kepala sekolah.

Setelah berpelukkan mereka berdua aku, Salia dan Hiro kembali ke kamarku dedangkan ayah buyut, ibu buyut dan maid diantarkan kamar khusus sesuai permintaan kepala sekolah. Samapai dikamar Hiro kagum dengan kamarku yang sangat bersih dan rapih.

"Papa aku haus setelah berjalan!"

"Minuman ini yang ada ini juga minuman kesukaan ibu, kalo papa berbeda."

"kenapa papa berbeda?"

"Papa sukanya kopi dan kamu belum cukup umur sedangkan Mamamu sukanya coklat dingi biasanya di jual mesin minuman."

Setelash menjelaskan kepada Hiro aku memberikan minuman kepadanya bersamaan Salia.

Mereka berdua minum bersama sedangkan aku membuat roti selai coklat untuk sarapan pagi. Setelah menyiapkan sarapan untuk Hiro, Salia dan Hiro, mereka sangat suka dengan roti selai yang aku buat hingga ingin tambah. Setelah selesai aku mencuci piring sedangkan Salia menyiapkan barang untuk Hiro. Setelah menyiapkan barang kami bertiga mulai berangkat sedangkan ibu tertua dan ayah tertua menyusul pada siang hari.

Sesampainya di sekolah aku mengantar Hiro ke ruangan Kepala Sekolah sedangkan Salia berangkat duluan ke kelasnya. Sampai dikelas aku didatangi satu kelasmu bertanya tentang anak kecil. Bayak pertanyaan yg aku hadapi setiap orang hingga aku ingin pergi. Datang guru memanggil untuk menyiapkan memulai pelajaran.

"Hiro apa kamu diperlukan baik oleh ayahmu tadi pagi?"

"Papa sangat dan pandai memasak hingga Mama sangat menyukai Papa karena sangat baik dan selalu melakukan apa aja untuk mama."

"Oh begitu, apa kamu ingin mendengar hubungan Papa dan Mamamu?"

"Aku mau mendengarkan hubungan Papa dan Mama."

Kepala sekolah bertanya tentang diriku dan Salia kepada Hiro, Hiro menceritakan kebaikanku dan Salia.

"Satu tahun yang lalu Papa di pindah sekolah karena kekuatan yang Papa miliki."

"Papa punya kekuata seperti apa?"

Hiro memotong cerita dari Kepala Sekolah untuk bertanya kekuatanku.

"Papamu memiliki kekuatan dari Nenek dan Kakekmu. Ayahmu memiliki kekutan yang sangat besar dari generasi pertama. Kekuatan generasi pertama memiliki aturan kebebasan hingga bisa mengambil kekuatan dari orang lain. Kita lanjutkan cerita kedua orang tuamu. Papamu baru menginjak ke sekolah ini sudah memulai mendekati Ibumu, Ibumu kaget saat Ayahmu memeluk dan bagi Ibumu ini pertama kali si sentuh, dulu Ibumu adalah orang terkuat di sekolah ini dan memiliki julukan Cold Woman. Ibu diberi julukan oleh setiap orang karena memiliki sifat yang sangat dingin."

"Apa terjadi setelah itu?"

Kepala sekolah meminum segelas air putih bersamaan dengan Hiro.

"Ayahmumu selalu mengejar Ibumu disaat ayahmu bertemu, disaat bertemu ibumu selalu pergi hingga di hari bulan Desember sebelum hari natal Ibumu menyatakan perasaan yang sangat dalam hingga ayahmu menerima tanpa berpikir panjang menerima perkataan ibumu, setelah kejadian tersebut ibumu sangat dekat hingga satu kamar dengan Ayahmu. Saat bertarung dengan DETA Ayah dan Ibumu selalu memenangkan pertempuran hingga ayahmu berkorban demi ibumu. Hal yang menari disaat hari libur mereka berdua saling berdekatan dengan sambil memandangi taman yang berada di depan kamar Ayahmu, Ayahmu selalu membelikan permintaan Ibumu seperti minuman Cokelat dingin."

"Aku ingat kenapa Papa memberikan minuman coklat disaat aku meminta kopi."

"Benar katamu, kamu belum diperbolehkan meminum kopi karena umur kamu masih muda."

"Bolehkah lanjutkan cerita Papa dan Mama?"

"Seluruh murid tau saat Ibumu cemburu, Ibumu cemburu disaat memasak dengan perempuan lain dan menempel..."

"Kepala sekolah apa kamu bicarakan tentang aku."

Kepala sekolah dan Hiro kaget mendengar suara Salia disaat membuka pintu.

"Mama, guru itu menceritakan tentang Mama dan Papa."

"Loh begitu, tidak masalah mendengar cerita tapi jangan lebih dalam karena ada hal pribadi."

"Papa dimana Mama?"

"Hari ini Papamu sedang ada pelajaran latihan dan istirahat akan di ambil jam 3 sore."

Setelah memberitahukan kepada Hiro Salia membawanya keras atap sekolah untuk makan siang dengan Salia.

Sampai di atas atap sekolah Salia menyiapkan kain untuk tepat duduk. Kemudian Salia membuka kain didalamnya berisi tempat bekal disaat di buka berisi macam-macam sandwich yang aku buat.

"Mama roti isi buatan Papa ya?"

"Iya Papa yang buat."

Hiro bertanya tentang roti secara bersamaan datang Rin untuk menghampiri Salia.

Mereka bertiga menyantap makana sambil mengobrol dan Hiro bertanya tentang diriku.

Beberapa gadis menghampiri Salia untuk bermain bersama dengan Hiro. Salia hanya mengangguk dan mengucapkan "setelah makan" sekitar 20 menit lebih mereka bertiga selesai makan dan setelah itu Hiro di bawa para gadis untuk bermain, bermain seperti anak-anak dan mengobrol tentang Hiro maupun para gadis. Para gadis sangat senang dan Hiro juga sama di seberang Salia dan Rin melihat Hiro bermain.

Beberapa waktu berlalu aku datang untuk makan siang di saat juga Hiro menghampiku.

"Papa, akhirnya datang."

Hiro senang kedatangan ku di atas atap sekolah.

"Kamu lanjutkan mainnya! Papa mau makan dulu."

"Ok Papa."

Aku meminta Hiro untuk bermain lagi dengan para gadis sedangkan aku makan siang.

"Hiro senang bermain dengan para gadis.."

Bell sekolah berbunyi mereka para gadis merasa sedih merasa sedih karena tidak bisa bermain lagi dengan Hiro.

Salia dan Rin kembali ke kelasnya sebelum itu mereka melambaikan tangan kepadaku dan Hiro. Para murid sudah pergi Hiro sudah mulai mengantuk dan berbaring di atas pahaku, disaat Hiro tidur aku mengelus-elus kepalanya.

Jelang sore hari di jam 4:30 Hiro bangun dan sudah ada Salia di sebelahku. Salia tersenyum sambil mengelus-elus kepala Hiro dan mengucapkan "Mari kita pulang!" Begitu mengucapkan dengan sangat lembut hingga Hiro bangun dari tidurnya.

"Tadi siang aku tidak masuk sekolah Satoshi?"

Datang Rin menghampiriku sambil bertanya aku tidak masuk.

"Aku sedang di klub terus ada orang bertanda OSIS untuk memindahkan keruangan atas, disana ada gedung baru untuk para klub. Klub boleh ikut bebas asalkan tidak menggangu jam belajar sekolah dan akan menjadi ekskul tambahan asalkan ada hasil kerjanya."

"Begitu, berati kamu mendapatkan izin dari wali kelasmu dan kamu ikut, bukanya kamu masuk pelajaran militer."

"Sebenarnya aku mendapat nilai pas-pasan aja makanya aku mengambil klub untuk menambahkan nilai militerku."

Pantas saja kamu di berikan istirahat panjang."

Setelah mengobrol dengan Rin, Hiro mengangkat tangan bertanya kepadaku.

"Papa apa itu pelajaran militer?"

"Pelajaran..."

"Pelajaran militer adalah jurusan kemiliteran dan kamu mendapat hasil dari setiap melawan DETA berbeda kelas dengan Mama dan Kak Rin, Mama dan Kak Rin mengambil kelas biasa dengan militer hanya 30% kalo Papa mu ngambil pelajaran militer 50% begitu."

"Berati Papa pelajaran militer setengah dari pelajaran biasa."

"Anak mama pintar, benar kata kamu. Papa mengambil kelas militer karena untuk biaya sekolah Papa dan kamu."

Setelah menjelaskan pelajaran militer oleh Salia Hiro langsung memelukku dan aku menggendongnya.

Sampai di depan pintu gedung kamar murid Rin berpisah dari kami bertiga. Sampai di kamar Salia dan Hiro duduk di atas tempat tidur sedangkan aku menyiapkan makan malam. Disaat kejadian aku dan Salia diberikan televisi oleh kepala sekolah karena aku Salia berpasangan karena itulah kamarku memiliki televisi.