Tiga Minggu kemudian....
Dealova menghela nafas lega setelah selesai memenuhi keinginan Bara yang mendadak ingin pindah dari rumah sakit B ke rumah sakit A.
"Bagaimana Tuan Bara? apa anda sekarang sudah senang??" tanya Dealova dengan perasaan gemas atas permintaan Bara yang aneh-aneh di beberapa hari terakhir.
Bara tersenyum tidak terlalu kentara dengan tatapan matanya yang terlihat jernih.
"Apa kamu tahu Kanita, sejak aku sadar dari koma aku merasa aku pria yang paling beruntung di dunia ini." ucap Bara dengan suara pelan.
"Oh ya?? pria paling beruntung seperti apa Tuan Bara? coba beritahu aku." ucap Dealova dengan tatapan semakin gemas melihat ketampanan Bara yang semakin membuatnya tergila-gila.
"Perhatian dan kasih sayang kamu sangat berlebihan padaku. Sepertinya tidak ada perbedaan antara aku dan Chelo." ucap Bara sambil meraih tangan Dan dan mengusapnya dengan pelan.
Wajah Dealova perlahan berubah menjadi merah terdiam mendengar ucapan Bara.
