"Karena aku masih punya hati Irina, aku tidak bisa melihat ibunya anakku di hina oleh siapa pun." ucap Johan dengan tatapan penuh.
Irina mengambil nafas dalam, tanpa berkata apa-apa menjalankan mobilnya kembali pulang ke rumah.
Sampai di rumah Irina melihat Johan sedang tertidur dengan wajah lebam.
Irina tak sampai hati membangunkan Johan. Tanpa menimbulkan suara Irina mendekati wajah Johan dan menatapnya dengan tatapan penuh cinta.
Melihat wajah Johan yang lebam dan bibir yang sedikit robek membuat hati Irina sedih dan terenyuh.
Dengan hati-hati Irina menyentuh wajah Johan yang terlihat memar. Johan menggerakkan kepalanya saat merasakan ada yang menyentuh wajahnya.
"Irina? ada apa?" ucap Johan saat membuka matanya wajahnya begitu dekat dengan wajah Irina.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya mau membangunkan kamu. Kita sudah sampai rumah." ucap Irina dengan suara pelan.
"Ouchh." ucap Johan sambil menegakkan punggungnya yang terasa patah.