"Seandainya kamu tahu, walau aku tidak bisa melepaskanmu untuk Bara, aku juga sangat menyayangi Bara. Aku bisa memberikan apa pun untuk Bara bahkan nyawaku akan aku berikan untuknya." ucap Johan dengan posisi meringkuk menangis dalam diam.
"Tok...Tok...Tok"
Mendengar suara pintu terketuk dengan cepat Johan mengusap wajahnya dan merubah posisinya dengan duduk tegak.
"Ceklek"
Pintu kamar terbuka, Johan melihat Bagus sedang tersenyum.
"Selamat pagi Johan, bagaimana tidurmu semalam? apa bisa istirahat?" tanya Bagus seraya duduk di samping Johan.
"Aku tidak bisa istirahat kalau di rumah sakit, aku sudah bosan nginap di rumah sakit." ucap Johan sambil melihat ke sekeliling kamar.
Bagus tersenyum mendengar jawaban Johan.
"Tidak apa-apa Jo, kamu melakukannya demi Bara kan?" ucap Bagus seraya menepuk bahu Johan.
"Tentu saja, apa pun aku lakukan untuk kesembuhan Johan. Dokter bisa mengambil semua organ tubuhku kalau Bara memang membutuhkannya." ucap Johan dengan sungguh-sungguh.