"Jangan panggil saya Nona Irina lagi Tuan, panggil saja Irina." ucap Irina dengan sebuah senyuman.
"Baiklah Irina, kalau begitu kamu juga harus memanggilku Dave saja bagaimana?" tanya Dave perasaannya benar-benar bahagia.
Untuk sesaat Irina terdiam namun kemudian menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.
"Baiklah Dave, kalau kamu memaksaku. Aku tidak bisa menolaknya." ucap Irina dengan nada bercanda.
"Hem...ternyata kamu suka bercanda juga ya?" ucap Dave kembali tersenyum. Rasa sakit dan capeknya seketika hilang setelah Irina menerimanya sebagai teman dekat.
"Sebenarnya aku suka bercanda Dave, tapi beberapa bulan terakhir aku sama sekali tidak bisa melakukannya. Aku hanya terfokus pada satu titik saja." ucap Irina seraya menyelipkan anak rambutnya di sela telinganya. Irina masih ingat bagaimana dia tidak bisa berpaling pada hal apa pun selain memikirkan Johan. Seorang pria yang dia cintai sampai saat ini.