Samar-samar Dealova melihat Bara duduk di sana.
"Tuan Bara? apakah itu anda?" tanya Dealova seraya menelan salivanya.
"Kemarilah Nona Nita." ucap Bara seraya berdiri dari duduknya dan mendekati Dealova.
Hati Dealova menjadi berdebar-debar saat Bara menghampirinya dan mengulurkan tangannya. Entah karena apa Dealova tidak bisa menolak uluran tangan Bara bahkan saat Bara menggenggam tangannya dan membawanya duduk di kursi meja makan yang temaram.
Kekuatan besar yang di miliki Dealova saat keluar kamar hilang lenyap begitu saja, hanya dengan perhatian kecil Bara.
"Aku sudah menunggumu dari tadi, aku tahu kamu pasti mencariku. Bukankah kamu sudah berhutang sebuah jawaban padaku. Dan seharusnya hutang itu harus di lunasi kan?" ucap Bara setelah Dealova duduk diam terpaku di tempatnya.