"Tenanglah Dealova, dan tetaplah kamu disini. Biar aku yang bicara dengan Daniar." ucap Rayhan sambil menahan nafas dalam, saat melihat pertama kalinya Daniar menangis.
Dengan langkahnya yang panjang Rayhan mencari keberadaan Daniar.
"Widi!! apa kamu tahu ke mana Daniar pergi?" tanya Rayhan pada Widi teman kerja Daniar.
"Baru saja pergi ke arah pintu keluar Tuan." ucap Widi dengan kening berkerut.
Setelah mendengar Jawaban Widi, segera Rayhan berlari cepat ke arah kekuar mengejar Daniar.
Saat melihat Daniar akan masuk ke dalam mobilnya Rayhan berteriak keras memanggilnya.
"Daniar tunggu!!!" ucap Rayhan berlari mendekati Daniar dan menarik tangan Daniar dengan kuat.
"Kamu tidak bisa pergi tanpa seizinku Daniar." ucap Rayhan membuka pintu belakang mobil dan mendorong masuk Daniar dengan pelan kemudian Rayhan mengikutinya masuk.
"Tuan Rayhan, apa yang anda lakukan? biarkan aku pergi." ucap Daniar dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipinya.