Helena berada di ujung lorong yang memecah, dengan mengenakan gaun tidurnya tanpa beralasa kaki, serta memegangi keranjang makanan yang ia dapatkan dari Henry.
Henry menaham semyumannya, ketika ia kembali menatap penampilan Helena yang teramat kontras dengan dirinya.
"Ada apa?" tanya Helena yang bingung.
"Tidak ada, aku hanya berpikirโฆ kau terlihat lucu saja." Jawab Henry segera memunculkan seringainya.
"Apa lucu? Emmโฆ. Apakah selucu itu?" tanya Helena bingung.
"Mungkin lebih tepatnya, jika aku mengatakan kalau kau sangat menggemaskan. Yaโฆ itu lebih baik, sekarang aku tahu kenapa Louis begitu peduli dan mencintaimu." Jelas Henry kembali.
Namun perkataan Henry barusan, membuat Helena terdiam. "Cinta? Sepertinya semua itu tidak benar." Gumamnya pelan. "Ada apa?" tanya Henry, refleks saja ia menyentuh pipi Helena dan menyekanya dengan lembut.