Ruang Utama - Istana Helena.
Sudah cukup mereka berdua mendengarkan ceramah dari Louis, sepertinya kedua telinga mereka berdua akan panas. Tapi anehnya tidak ada hukuman yang diberikan oleh Louis, membuatnya nyawa keduanya masih dalam keadaan tertolong.
Menjelang soe hari, Harika tidak dijinkan untuk bergabung bersama dengan Helena dan Louis saat itu, meskipun Sang Raja tidak menunjukkan marahnya secara langsung. Tapi hal itu justru membuat Harika menunggu dengan gelisah dibalik pintu masuk.
Louis duduk pada kursi besar, menatap Helena dengan pandangan meneliti. Gaun Helena yang terlihat kotor, dan juga rambut pirangnya yang berantakan.
"Yang Mulia Raja… maafkan… " Ucap Helena memberanikan diri. "Tadi itu… aku dan Harika hanya sedang bermain-main saja, dan kami tidak benar-benar sedang bertengkar." Lanjutnya menjelaskan.
"Apa kau tahu, seorang permaisuri harus tetap menjaga tatakramanya didalam istana?" tanya Louis dengan suara berat, tedengar menyeramkan bagi Helena.
