Percuma saja bagi Helena, saat dia terus berusaha agar bisa mengedurkan ikatan rantai yang sudah membelungu kedua tangan dan kakinya. Belum lagi dengan luka pada sisi paha kanannya, rasanya masih terasa berkedut dengan rasa perih yang panas.
"Siapa yang sedang kita tunggu? Apa kalian tidak bisa menjawab pertanyaanku?" tanya Helena dengan suara lantang.
Tobias dan Sam masih berdiri tegap, mereka menatap ke arah pintu masuk yang perlahan terbuka. Tidak ada satupun dari mereka yang menjawab pertanyaan Helena, hingga sang putri mau tidak mau menatap ke arah pintu masuk.
Seorang pria dengan rambut pirang emas berbalutkan setelan jas hitam yang elegan. Ada rantai emas yang menggantung pada saku jasnya. Tanda bintang yang banyak dengan berbagai macam bentuk, tersemat pada pundaknya.
Pria itu memiliki paras yang tampan, dan sorot mata yang begitu dingin seakan-akan dia sedang menatap musuhnya. Padahal Tobias dan Sam sudah membungkuk hormat,