Sesampainya di paviliun kerajaan Aarez, Joy sudah tidak bisa menahan diri untuk membagi pengalamannya.
Dia memutuskan untuk segera menemui Greisy yang sedang asik mengajak si kembar bermain, di sebuah taman kecil yang memiliki banyak mainan dan berserakan di atas tanah rumput yang luas.
"Joy? Kau baru saja tiba?" seru Greisy dari kejauhan, memperlihatkan wajah kelegaan. Dia sedang memunguti senjata mainan yang baru saja ditancapkan oleh Diana pada permukaan tanah.
"Oh… Putri Diana, coba kau lihat mainan pedang ini! mejadi bengkok, dan tidak bisa digunakan! Kenapa kau senang sekali merusak barang, bahkan harga mainan ini seperempat dari pendapatanku, hh… kenapa kau tidak memainkan boneka saja?" tanya Greisy dengan wajah yang terlihat lelah.
Diana tidak peduli dengan keluhan Greisy, lebih tertarik untuk melihat William yang tengah asik memandangi gambar pada sebuah buku dongeng.
"Will..!" panggil Diana dengan suara imut yang lantang.