Suasana yang berada di ruangan tersebut menjadi hening, semua orang tampak diam dan tidak berbicara satu sama lain.
Bukan karena mereka tidak ingin berbicara, melainkan ada hal lain yang lebih menarik perhatian saat itu. Ketika melihat Raja Leon yang masih berdiri dengan tegap, sambil ia memegangi syal milik Helena dengan cenkraman yang kuat.
Henry bahkan menunjukkan wajah yang lebih cemas dari sebelumnya, saat ia tahu ada kunjungan tiba-tiba yang dilakukan oleh Raja Antarez. Sedangkan Ratu Calista mengulum bibirnya dengan gusar, karena ia tahu akan perbuatan kakaknya.
Berbeda dengan Henry, dia segera melemparkan padangannya pada wajah Henry. Sangat yakin jika Henry-lah yang melakukan tindakan tidak terpuji pada Helena. Sang Raja Aarez itu harus bisa menahan diri, kedua tangannya yang sudah mengepal erat, hingga ingin rasanya ia memberikan tinju terbaik pada wajah Henry yang membuatnya sangat muak.