"Wooww, seperti biasa pemandangan di Dungeon sangat indah"
"Benar juga, bahkan anak gue yang berusia 4 tahun ingin memasuki Dungeon untuk melihat pamandangan ini"
"Benar benar pemandangan yang luar biasa..."
Hunter yang sudah masuk di dalam Dungeon terpukau melihat pemandangan ini, Dungeon yang berada di luar atmosfer membuat para Hunter terpukau karena melihat pemandangan yang tidak bisa di lihat di bumi, itu jelas berbeda.
Seperti biasa Dungeon itu sangat misterius, banyak pertanyaan bagaimana Dungeon bisa mengikuti perputaran bumi?, bagaimana kita bisa bernafas di Dungeon padahal kita berada di luar Atmosfer?, dan bagaimana kita bisa berpijak di tanah?, semuanya penuh dengan pertanyaan.
"Sumuanya fokus. Sebentar lagi kita memasuki sarang Goblin, setelah kita masuk ke sarang Goblin keselamatan kalian tanggung jawab kalian sendiri"
Pemimpin yang memberi instruksi kepada para Hunter agar lebih berhati hati.
"Huhh Goblin lagi, Goblin lagi"
"Sangat membosankan"
Goblin adalah monster terlemah yang berada di Dungeon dan Drop Item dari Goblin yaitu telinga Goblin seharga (Rp 11,500) oleh sebab itu banyak Hunter yang mengeluh.
***
"Hey, Jordi kenapa lo menjadi Hunter?"
Pak Farhan yang belum memperkenalkan dirinya, langsung bertanya kepada Jordi.
"Hmm... gue sangat membenci monster!!"
"Ohh, sepeti biasa anak muda selalu semangat"
"lo sudah berapa lama menjadi seorang Hunter?
Pak Farhan melihat ekspresi Jordi yang semangat lalu bertanya.
" Sudah hampir 9 Bulan"
"Ap... Lo biasanya membunuh berapa monster?"
Pak Farhan bertanya sambil menyembunyikan ekspresi kagetnya.
"Biasanya gue membunuh 2 - 4 Goblin!"
"jangan bilang kalau lo membunuh monster hanya dengan tangan kosong?"
Pak Farhan bertanya ke jordi karena melihat Jordi yang tidak mebawa perlengkapan apapun .
"bener sekali, gue hanya memakai ini"
Jordi yang menjawab pertanyaan Pak Farhan sambil mengangkat tangannya yang mengepal.
"Ehhh... serius??"
Pak Farhan yang tidak percaya setelah melihat seorang Hunter yang tidak mempunyai kekuatan dan senjata berkeliaran di dalam Dungeon selama 9 bulan, dan Hunter itu masih hidup sampai sekarang.
"Hhmmm..."
Jordi menjawab dengan anggukkan kepala.
"Hufff... kenapa lo gk berhenti jadi Hunter saja, tanpa senjata dan armor itu sama saja bunuh diri dasar bodoh!!"
Pak Farhan yang sudah tenang lalu memberinya saran.
"Ngomong Ngomong Bapak ini siapa? Dari tadi bertanya terus"
Jordi yang sudah merasa terganggu karena beberapa pertanyaan yang membuatnya sedikit marah.
"Ahhh. maafkan gue, kenalin gue Farhan Hunter level II, dan tolong jangan panggil gue pak, status gue masih jomblo!, hahaha"
Pak Farhan yang merasa malu langsung memperkenalkan dirinya, ia adalah Hunter level II sama seperti pak Yono.
"Gue Jordi Hunter level I, salam kenal"
Jordi memberi salam hangat ke Pak Farhan.
Setelah berjalan cukup lamah akhirnya para Hunter tiba di sarang Goblin.
"Pak Yono lo mempunyai berapa banyak skill?"
Kelompok Pak Farhan yang sudah masuk kedalam sarang Goblin lalu bertanya ke Pak Yono.
"Skill gue cuman 2, FIRE SHOT, dan FIRE BALL, jika mana gue full gue bisa menggunakan sihir sampai 7 kali, kalau lo?"
"Gue cuman punya SLASH. jika mana gue full gue bisa mengunakan SLASH 9x, dan gue ahli mengunakan pedang "
"Jordi lo punya berapa skill?"
Pak Farhan penasaran dengan skill Jordi dan bertanya.
"Gue gak punya skill, tapi gue bisa membunuh Goblin dengan kecepantan"
"Okeee... Farhan lo di barisan depan, Jordi lindungi gue, berikan gue waktu sebentar "
Pak Yono yang melihat ada 7 buah Goblin dewasa langsung mengambil tindakan
"Okee!!"
Jordi dan Pak Farhan yang sudah siap menjawab dengan tegas.
"Farhan hadapi mereka semua"
Setelah jordi memerintah Pak Farhan ia langsung mengecilkan hawa ke hadirannya dan menuju ke barisan belakang Goblin.
"Ehhh... Kapana cuman gue sendiri yang bertarung, terserlah. Kesini kalian para cebol bodoh, akan kebunuh kalian semua!!"
Pak Farhan tidak peduli sekitarnya menghadapi 7 Goblin dewasa dengan penih semangat.
"Gue sudah membunuh satu Goblin!!"
Jordi yang menyelinap ke barisan belakang Goblin, dapat dengan mudah membunuh 1 Goblin dewasa.
"Kerja bagus Jordi!!, sini kalaian semua, perlihatkan kekuatan kalian dasar cebol bodoh"
Pak Farhan bertarung dengan penuh semangat dan sudah berhasil membunuh 3 Goblin.
"Pak Farhan awas!!, sihirnya sudah siap"
Pak Yono yang sudah selesai membaca mantra menyuruh Pak Farhan menghindar.
"FIRE BALL!!"
FIRE BALL yang berhasil mengenai target, dan hasilnya membunuh semua Goblin yang tersisa.
Setalah mengalahkan Goblin, Pak Yono langsung mengecek berapa Drop Item yang di dapatkan.
"Ehhh...Kok cuman ada 2 drop item yaa?"
Pak Yono yang merasa kebingungan mengetahuai Drop Item yang kurang dari perkiraannya dan bertanya.
"Mungkin kita lagi sial aja, ayo lanjut. Gue pengen bertarung lagi nih"
"ayoo!!"
Merekapun melanjutkan perjalannya lebih dalam.
Setelah 17 menit bertarung mereka akhirnya sampai di depan ruangan boss Dungeon.
"Gue mau istirahat dulu, sambil menunggu grup yang lain tiba"
Pak Farhan yang sangat lelah memutuskan untuk istirahat di depan ruangan Boss.
"Aaaa... hari ini kok gue sial banget yaaa, lawan kita cuman Goblin tapi meraka selalu berkelompok, dan satu lagi. Kenapa Drop Itemnya selalu kurang dari perkiraanku!! Aaa...!!Aaa...!"
Mengetahui kalau Drop Item yang dia dapatkan sedikit, membuatnya sangat marah, dan Pak Yono langsung melampiaskan amarahnya denga cara berteriak.
"Yono emangnya lo dapet berapa?"
"Gue ceman mendapatkan 11 telinga Goblin. Akhss... seberapa sial sih gue hari ini!!"
"Farhan emangnya lo dapet berapa?"
Setalah Pak Yono lebih tenang ia bertanya berapa hasil yang di dapatkan oleh Pak Farhan.
"lo masih mending gue cuman dapet 9 benar benar hari yang sial. Jordi kalau lo dapet berapa?"
Pak Farhan bertanya hasil yang di dapatkan Jordi sambil meminum sebotol air Aqua.
"kalo gue sedikit cuman 4 doang"
"haha ternya ada yang lebih sial"
Pak Yono dan Farhan berbicara secara bersamaan.
"Bodoh bodoh, padahal gue mempunyai 26 Drop Item, dasar orang tua gampang banget di tipu. Yess gue kaya, gue kaya"
Jordi berbica dalam hati sambil menghina Pak Yono dan Farhan.
Penyebab meraka mendapatkan sedikit Drop item itu karena Jordi mencuri sebagian Drop Item, dia mencuri mungunakan kecepatannya dan menghilangkan kehadiranya, setelah FIRE BALL Pak Yono mengenai tarket, di sekitar target akan berdebu dan di situlah kesempatan jordi untuk mencuri.
Setelah 5 menit terlewati akhirnya para Hunter telah tiba tampa ada yang terluka / mati.
"Kita akan istirahat disini selama 2 Menit, setelah itu kalian harus bersiap untuk melawan Boss Dungeon!!"
"ashiapppp!!"
***
Setelah itu para Hunter yang sudah selesai beristirahat akhirnya masuk untuk melawan Boss Dungeon.
10 menit terlewatkan dan para Hunter yang sebentar lagi akan mengalahkan Raja Goblin (Boss Dungeon).
Jordi yang tidak ingin kehilang kesempat itu, ia lalu bersembunyi untuk memberikan serangan terakhir agar bisa mendapatkan Drop Item yang lebih bagus.
Jordi yang mengambil kuda kuda untuk serangan terakhir kemudian berlari dengan kecapatan tertingginya dan mengepal tanganya yang sudah siap untuk menyerang.
"GROOOAAR"
Karena banyak serangan dari para Hunter, Raja Goblin saat ini sangat marah lalu Raja Goblin berteriak dan meningkatan pertahannya. Seketika ia mengayunkan senjatanya ke arah depan dengan sangat keras.
Jordi yang melaju ke depan dengan kecepatan tertingginya dan siap untuk serangan terkhir, tetapi dia melihat Raja Goblin itu meningkatkan pertahanannya dan seketika mengayunkan senjatanya.
"Hunter Jordi hati hati!!"
Pak Yono dan Farhan berteriak bersamaan menyuruhnya untuk menghindar.
"Baamm!!"
Jordi yang tidak bisa menghindar di atas udara terkena serangan pernuh oleh Raja Goblin, ia terpukul terbang sejauh 10 Meter.
"Hunter Jordi!!"
"Hunter jordi!"
"Healer apakah ada Hunter tipe Heal..."
"Hea...."
Suara Hunter yang semakin mengecil.
***
"k..."
"kak..."
"Hmmm"
Jordi akhirnya bangun karena mendengar suara perempuan menangis.
"kak kamu udah bangun?"
"ah... Jadi gagal yaa"
Jordi melihat adiknya menangis di atas kursi roda, ia merasa dirinya sangat bersalah kerena melanggar janji adiknya,ia mengepal tangannya sangat keras untuk melampiaskan amarahnya,
Sekarang di pikiran Jordi hanya untuk menjadi sedikit kuat,hanya sedikit lebih kuat supaya tidak membuat adiknya khawatir
"Angel maaf yaa, maaffin kakak karna tidak berhati hati, maaffin kakak karena membuat kamu khawatir,maaf.."
Jordi menggenggam tanga adiknya sambil meminta maaf.
"Angel maaffin kok, tapi jika kakak terluka lagi di Dungeon, itu membuat Angel sangat khawatir, yang lebih parah lagi kalau kakak sampai mati di Dungeon. Angel harus kemana?"
Angel yang tidak bisa memikir apa yang akan tejadi kepadanya jika kakanya meninggal di dalam Dungeon, apakah dia juga harus menyusul orang tuanya atau mencari kakak pertamanya yang tidak mengenal keluarganya.
"huahh... Jika itu terjadi apa yang harus angel lakukan, huahh..., apakah Angel harus mencari kakak pertama?, huahh..."
Angelica menangis tambah keras karna memikirkan apa yang akan dia lakukan jika itu terjadi.
"kakak berjanji jika kakak terluka sekali lagi di dalam portal kakak akan berhenti menjadi Hunter"
Jordi membuat janji yang sangat berat agar dia gk merasa bersalah lagi jika berbicara dengan adiknya.
"Janji?"
"Janji... oh iya dan jangan pernah mengatakan tantang kakak pertama. Apa lagi pergi untuk mencarinya!!, apakah kamu mengigat kenapa dia meninggalkan kita?"
Jordi yang marah ke pada Angelica karna membahas tentang kakak pertamanya.
"Maaf, aku tau kanapa dia meninggalkan kita. Karena orang tua kita meningal dan ketika aku mengalami penyakit manablind."
Mereka terdiri dari tiga saudara, kakak pertamanya berusia 19 Tahun, Jordi 17 Tahun, dan Angelica 15 Tahun, dan itulah alasan mengapa kakaknya meninggalkan keluarganya.
"Angel aku mau lanjut tidur"
"Iyaa"
"Tapp... Tapp..."
"Kak apakah kau sudah bisa berjalan?"
Angelice bertanya ke kakanya karna mendengar suara langkah kaki.
"ehh... Kok ketahuan yaa?"
Jordi yang kebingungan karena Angelica bisa mendengar suara langkah kakinya, padahal dia sudah mengilangkan hawa kehadiranya.
"Astaga!! Belum berapa menit kakak membuat janji sudah berani bohong lagi!"
"hehe, tenang aja aku gak kemana mana kok cuman mau masak"
"Oalaaa, kak sekarang Jam berapa?"
"13:25"
"Sholat dulu sanaa!! habis itu baru boleh memasak"
"Siiaap ibu negara!! Hahaha"
***
meraka menghabiskan waktu untuk berbincang bincang, tanpa di sadari Adzan Maghrib berbunyi. lalu mereka berdua melaksanakan ibadah.
"Makan malam enaknya masak apa yaa, nasi goreng, ayam goreng, atau martabak mie, Angel kamu mau makan apa?
Jordi yang bingung memasak apa meminta saran kepada adikya.
"Makanan ke sukaan aku dong"
"okehh, malam ini kita memasak Nasi Goreng pedas+Telur"
"Yeeiy"
"Ooh iyaa, kakak mau keluar dulu jual beberapa Drop Item, dan membeli nasi"
Jordi baru ingat kalau Drop Itemnya belum di jual memutuskan untuk menuju ke Asosiasi.
"ok, hati hati, jangan coba coba pergi ke portal!!"
"iyaa,iyaaa ibu negara!"
Setelah 10 menit berjalan sampailah dia di Cabang Asosiasi
"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?"
"Aku mau menjual Drop Item dari Dungeon Level I, telinga Goblin."
Jordi meberikan sebuah kantong yang berisi Drop Item sambil menjawab karyawan itu
"Mohon tunggu sebenter yaa. 1 telinga Goblin seharga (Rp 10.000) dan bapak mempunyai 26, totalnya adalah (Rp 260.000.)"
"Bukanya harganya (Rp11,500)?"
"Kami minta maaf, beberapa hari ini banyak Hunter yang menjual talinga Goblin, jadi asosiasi terpaksa menurunkan harganya"
"Begitu yaa... Makasih yah kak!"
Jordi yang sudah selelai menjual Drop Item langsung menuju keluar.
"Hati hati di jalan"
Setelah menjual Drop Item, dia juga membeli bahan masak untuk makan malam.
Setalah itu dia memilih jalan berputar untuk pulang kerumah, agar bisa mengatahui kondisi Jakarta saat ini, tapi ia merasakan ada keanehan di pusat kota, saat itupula ia berhenti berjalan dan melihat sekelilingnya
"Ini bukan ibu kota... Ini di mana?"
Memang benar ini bukan suasan ibu kota Jakarta yang terkenal ramai dan macet.
"terserahlah, yang terpenting jalan terus, laalaaalaalaalaa..."
Jordi yang tidak peduli sekelilingnya melanjutkan perjalannya.
"ehh... kok itu ada di sini! padahal tidak ada pemberitahuan dari Asosiasi"
Setelah jalan cukup lama dengan suwasana yang sunyi dia tiba tiba menemukan sebuah Portal.
"Ngomong ngomong ini Portal Level berapa yaa?, berbahaya gk yaa?, ah bodoh amat mungkin ada beberapa Drop Item yang bagus"
Jordi yang tampa pikir panjang akhirnya memasuki Portal tersebut.