"Tidak perlu meminta maaf, kewajiban ku membantu sesama saat sahabat atau teman kita membutuhkan bantuan. aku membantu semampu yang aku bisa, semoga saja jalan Allah mendatangkan aku kesini agar aku bisa membantumu". ujar Chintya pelan.
"Terimakasih Chintya". Reista memeluk Chintya dan Reista menangis lagi didalam pelukan Chintya.
"Sama sama Reista, jadi apa aku harus ke lab untuk pengecekan darah?". tanya Chintya.
"Tidak, aku hanya perlu setetes darahmu". Reista mengeluarkan botol kaca beling dan jarum dari kantung jaketnya dan memberikan kepada Chintya. Chintya menerima itu dengan tersenyum dan langsung menusukan jarum ke jempolnya, menekan sedikit dan memasukan setetes darahnya kedalam botol kaca. Reista yang melihat itu tidak bisa berhenti menghapus air matanya.
"Sudah, kau bisa membawa ini kepada Clarke. lebih cepat lebih baik, siapa tau aku memang cocok. maka aku akan pastikan untuk mendonorkannya. tapi aku meminta padamu satu hal Reista". ucap Chintya pelan.