"Nia, Marry Me?."
Ucapan Daniel yang singkat itu membuatku tertawa, dia terlihat sangat gugup dan bahkan keringat dingin sudah membanjiri keningnya. aku yang melihat keadaannya saat ini merasa sangat kasihan..
"Aku terima." Ungkapku dengan cepat, dia langsung menghela nafasnya dan menutup mata sebentar.
"Terimakasih..." Ujarnya lagi.
setelah itu tepukan tangan membuatku langsung Menengok ke arah Ibu, Radit dan juga Queen.
Mereka terlihat senang dengan apa yang terjadi saat ini, Daniel Memasukan cincin ke jari manisku. dan dia bangun, duduk kembali ke bangku yang tadi. Bunga yang aku pegang sekarang membuatku sedikit berpikir. kenapa lamaran ini terasa aneh ya?
"Sudah begitu doang?." Tanya Radit tak percaya, Ibu yang mendengar pertanyaan Radit langsung mencubit lengan Radit dan membuat Radit mengaduh sakit.
"aah.. Ibu." Kata Radit merajuk.
"diam..." Ungkap Ibu pada anak laki-lakinya itu. aku hanya Tertawa saja, lalu menengok ke arah Daniel lagi. dia sepertinya sangat gugup.