Aku ingin kembali ke kamar, tapi aku yang melihat raut wajah Queen yang suntuk. membuatku tidak jadi ke kamar. "Queen? Mau minum kopi, terkadang kafein bagus untuk mood yang lebih baik." Kataku padanya.
"Boleh kak, Ayo ke dapur.. aku juga suntuk sekali." Queen memegang lengan tanganku dan mengajakku untuk pergi ke dapur.
Aku dan Queen berjalan bersama, dalam hatiku sudah bertanya-tanya tentang masalah apa yang Queen hadapi saat ini? Terkadang diamnya seseorang seperti Bom waktu yang kapan saja bisa meledak. dan aku takut Queen seperti itu..
Saat sampai di dapur, Queen melepaskan lenganku dan dia duduk di salah satu kursi. Aku melihatnya yang Berusaha baik-baik saja sedikit merasa kasihan. Anak seumuran Queen mudah sekali memikirkan banyak hal, aku juga dulu sempat begitu..
Aku berjalan ke arah mesin kopi, lalu mulai membuat kopi untukku dan Queen. Setelah selesai aku membawa dua cangkir kopi ke dekat Queen, dan mulai duduk di depannya.