Romeo menatapku dan sudah mulai mendengarkan dengan baik, aku yang melihat tatapan mata itu langsung tersenyum. "Bapak sepertinya tidak senang aku membuat banyak masalah seperti ini. Bagaimana menurutmu? Tentang kesepuluh mahasiswa itu? Apakah aku harus membebaskan mereka begitu saja?." tanyaku pada Romeo.
"Memangnya bapak bicara apa di dalam mimpimu?." Tanya Romeo, aku yang di tanya begitu langsung menatap ke arah Jendela. lalu melihat jalanan ibukota yang tidak terlalu ramai hari ini.
"Bapak berkata, jangan sampai aku salah melangkah lagi. memangnya saat ini? Aku benar-benar salah melangkah Romeo?." aku bertanya tanpa melihat ke arah Romeo, hanya helaan nafas saja yang aku dengar dari samping. Tak lama Romeo mengelus kepalaku dengan lembut.