Rizal menatap ke arah langit langit kamarnya, dirinya tidak bisa tidur semalaman. Memikirkan Nia yang mungkin saja akan sembuh dalam waktu lama, Rizal tidak sanggup melihatnya seperti itu. Bukan karena dia juga ikut tersakiti. Tapi Rizal tidak sanggup menanggung malu, Bagaimana jika semua orang membicarakan Istrinya?
Dengan perasaan yang kalut, Rizal mulai bangun dari kasurnya dan merapihkan baju bajunya ke dalam koper, Anaknya Lily masih tertidur. Mungkin Rizal akan membawa Lily saja pulang ke Indonesia, Rizal akan mengatakan pada Nia dan keluarganya. Bahwa Rizal punya urusan mendesak di perusahaan.
Ya itu lebih baik, Daripada melihat istri yang lumpuh dan memalukan.
Rizal sudah menyelesaikan pakaiannya, Lalu mulai Menelpon Cantika.
"Kemari barang-barangmu, kita akan pulang ke Indonesia hari ini.." kata Rizal.
"Lalu Nia?." Tanya Cantika tak mengerti.