Langkah kaki Romeo terasa sangat berat, bayangan di pikirannya begitu menghantui bersama rasa sakit yang tidak bisa di jelaskan. Romeo memilih untuk pergi ke kantin rumah sakit, mungkin makan bisa meredakan emosinya yang tertahan ini.
Radit mengikuti saja langkah Romeo yang seperti tidak bersemangat itu, Romeo memesan semangkuk Ramen dan juga ice kopi.
Radit tidak memesan makanan, karena dia memang tadi sudah makan. Radit hanya memesan ice kopi yang sama dengan Romeo, mereka duduk di salah satu bangku yang tidak jauh dari jendela.
"Jadi Kak? Apa yang akan kita lakukan?." Tanya Radit dengan hati hati, Mengetahui suasana Romeo saat ini sedang tidak baik.
"entahlah, kita tunggu saja Surya. kau kirimkan video tadi pada Surya. kau punya nomornya?." Tanya Romeo.
"Tidak." Jawab Radit, Romeo mengangguk. lalu mengeluarkan Handphonenya dan memperlihatkan nomor Surya.