Ketukan suara sepatu membuat Nia buru-buru menghapus air matanya, tak lama sebuah pelukan terasa dari belakang tubuh Nia. Nia menghela nafasnya pelan, Mencoba untuk menahan air matanya yang sudah mau turun lagi.
"Kamu.. Apakah kamu terbangun?." Tanya Nia pelan.
"Apakah pelukanku tidak cukup hangat? Hingga membuatmu pergi keluar dan berada di tempat yang sangat dingin seperti ini? Apakah aku tidak cukup untuk jadi tempatmu tinggal? Bukankah kamu sudah berjanji padaku? Bukankah kamu mengatakan akan mencoba memberikan cinta padaku?." Pertanyaan Rizal membuat Nia menahan nafasnya dengan sesak.
"Aku...Aku.." Nia tidak bisa mengatakan apa apa.
"Apakah kamu ingin pergi dariku? Setelah melihat Romeo hari ini, aku melihat banyak cinta di mataku. Aku melihat bagaimana matamu begitu merindu, aku melihat bagaimana seluruh anggota tubuhmu begitu mendamba." Rizal bersuara lagi, tubuh Nia tiba tiba bergetar tak bisa dihindarkan.
