Chereads / Y.O.U / Chapter 20 - Curhat

Chapter 20 - Curhat

Cahaya matahari yamg sudah snaagt tinggi serta menyilaukan berhasil membuat Bian bangun dari ketidak sadarannya karena alkohol semalam.

Naktar coklat itu mengerjap beberapa kali berusaha menyesuaikan cahaya ruangan itu. Bian mendesah mendapati dirinya terbaring diranjang apartmenya.

Benda segiempat tak lebih dari 5cm itu menjadi fokus pertamanya saat bangun. Bian mendial satu nomor. Berharap sang empunya secara tak sengaja mengangkat telpon darinya dan harap-harap kesambet juga sampe mau ngobrol dengan Bian.

Dan, sekangen itu menang Bian dengan Diandra.

Nada sambung berputar, Bian sabar menunggu.

Sampai nada sambung itu berubah menjadi nada putus asa dari helaan nafas Bian.

Yah, telpon Bian kembali diacuhkan!.

Fuck! Bian membatin. Dilemparnya ponsel itu keatas kasur dan sebelah tangannya mengurut pelan pangkal hidung hingga pelipisnya.

Entah pusing atau rasa kesal yang mendominasi Bian saat ini. Tapi yang pasti, mood laki-laki tanpan itu sedang tidak baik. Mode Senggol Bacok on.

Saat ini Bian ingin cepat-cepat kembali ke Desa dan menarik paksa Diandra membawanya kesuatu tempat.

Eh! Kenapa gak coba hubungin si kucrut buat minta bantuan! Ternyata urutan ringan dipelipis dan pangkal hidung mancung lelaki tampan itu memberi effect besar pada otak playboy nya.

Segera Bian kembali menyambar benda pipih itu dan menelpon seseorang yang tadi dua sebut dengan kucrut.

*tuuutt

tuuutt*

"ANGKAT!" Bian mengeram ketika bunyi keempat panggilannya masih belum direspon hingga akhirnya terdengar bunyi panjang pertanda jika telpon nya diacuhkan.

"Kemana nih bocah" Sungguh Bian kesal dan kembali benda pipih itu menjadi korban.

Bian bangun dari tidurnya. Dengan kepala sedikit berat Bian berjalan menuju dapur. Langkahnya sempoyongan, khas orang mabuk.

"Gw kira mati" Itu adalah kalimat pertama yang Bian dengan setelah dia menutup pintu kamarnya.

Bian mengacuhkan kalimat meledek dari teman sialnya itu dan melenggang kedapur tujuan pertamanya.

"Lu pada tidur disini semalem?" Tanya Bian sambil membuka pintu kulkas dan mengambil sebuah botol.

"Eh bangsat lu abis mabok semalem sampe teler mau mati gini pagi baru sadar udah nyamber yang begituan lagi, mau mati lu?!" Sungut Eko kesal seraya meraih paksa botol minuman digenggaman Bian dan membuangnya ketempat sampah.

"Ck" Bian berdecak sebal. Kembali mengambil botol transparan dengan gambar yang sama dengan yang tadi Eko lempar ketempat sampah membuat lelaki hitam manis itu berengut dan hendak kembali lempar botol ditangan bian ketempat sampah.

"Isinya air putih! Bottleware gw ilang gak tau kemana" Bian menjelaskan isi dari botol bekas minum keras lumayan mahal itu yang ternyata dia isi air putih. Bian menenggak isi didalam botol itu langsung tanpa gelas.

"Tayi! Gw kira Jack Daniel" Kali ini Ezzar bersuara.

"Ketipu kita sama si anjing nih" Hafid ikut terprovokasi. Karena semalam dia tak jadi meminum cairanndari dalam kulkas itu dan beralih pada air biasa dispenser karena menyakngka botol dalam kulkas itu bersih alkohol. Sialan emang Bian.

"Kenapa?" Bian menatap pada teman-temannya dengan pandangan bertanya. "Kaya gak pernah minum aja lu pada! Bisanya juga langsung tenggak" Ucap Bian melangkah dari dapur setelah meletakan botol minumnya dimeja pantry dan menuju ruang Tv dengan menenteng sebuah toples berisi kue, meninggalkan Eko yang masih setia berdiri dibelakang meja pantry.

"Minggir lu tayi!" Bian menendang ringan kaki Hafid dan Ezzar yang mengahalanginya untuk duduk disofa depan Tv besar itu.

"Lu kenapa dah?" Tanya Hafid setelah Bian duduk ditengah-tengah mereka dengan toples terbuka diapit oleh paha dan tangan kanan mengambil isinya lalu memindahkan kemulut dan tangan kiri sibuk mencari saluran Tv yang bagus siang itu.

"Kenapa?" Bian balik bertanya dengan suara tidak jelas akibat mulut yang penuh makanan dan tatapan mata tetap fokus pada saluaran Tv.

"Gak pernah lu sampe teler begitu" Eko menimpali "Dan nyebut nama Diandra lagi pas mau mati".

"Mulut lu setan! Doa itu" Bian emosi melirik tajam pada Eko. Dan dengan tidak tau diri Eko hanya tersenyum tanpa dosa.

"Gak apa-apa" Bian mencoba mengalihkan pikirannya tentang alasan kenapa sampai dia lepas kendala malam itu.

"Jangan bilang gak apa-apa nyet! Kita temenan dari belum pake celana. Kita tau lu lebih dari siapapun" Ucap Ezzar ikut mengomentari sikap Bian malam itu.

"Hhm" Bian hanya mengendus menanggapi ocehan para sahabat oroknya itu.

"Lu beneran suka sama Diandra?" Tebak Hafid tepat sasaran.

Bian hanya diam. Pandangannya kosong menatap lurus kedepan. Kemudian mendesah dan menyandarkan tubuhnya dan kepala nya pada punggung sofa. Menatap lurus langit-langit.

"Gw jatuh cinta sama Diandra" Ucap Bian lesu.

"Njiiinng" Serius heboh Ezzar.

"Udah gw duga" Cicit Hafid.

"Masa?" Eko tak percaya.

Bian menggerakan kepalanya lesu menghadap Eko.

"Gw pikir juga gitu" Bian mulai bercerita "Gw pikir mungkin bener kata lu, gw cuma suka dia karena dia orang baru dan gw penasaran! Tapi sumpah, setelah dia bilang gw harus pikirin baik-baik tentang perasaan gw" Bian menghembuskan napas putus asa.

"Emang mungkin lu udah jatuh hati sama dia, setelah bertahun-tahun lu berusaha menerima dan berdamai penghianatan ngebuat lu mudah jatuh hati. Tapi gw rasa terlalu berlebih kalo lu bilang cinta Ian" Ezzar mencoba membuka pikiran dan hati Bian tentang bagaimana sebenarnya perasaan sang sahabat untuk wanita cantik yang berhasil membuat Bian terkapar dengan alkohol. Hal yang tak pernah Bian lakukan bahkan ketika penghianatan itu terbongkar jelas didepan matanya. Lelaki tampan itu masih sanggup berdiri dengan kepala dingin.

Tapi liat sekarang. Bahkan bukan kata putus yang Diandra keluarkan saja sanggup membuat dia seperti itu apalagi kata putus yang terucap. Ck! Miris memang.

Eko dan Hafid diam. Ikut mencerna kata-kata sang sahabat. Dan mereka pun sangsi sebenarnya dengan hipotesa Ezzar.

"Tenangin diri lu dulu lah" Hafid mulai berbicara "Ketika rasanya udah baik dan otak lu udah bener buat berpikir, coba ambil tindakan yang tepat buat hidup lu" Ucapnya bijak.

"Hmm"

***************

Bersambung πŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œ

Geeesss, Bian-Diandra is back yo 🀭🀭🀭🀭🀭

akhirnya setelah sekian lama dianggurin dan sempet mikir buat hiatus ide itu datang lagiπŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

semoga kalian suka danπŸ’œπŸ’œπŸ˜ŠπŸ˜Š dan semoga masih masuk dalam daftar bacaan terfavorite kalian ya Bian-Diandra nya πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

and plis, give me like, comment, and rate bintang lima buat Bian-Diandra ya 😜

i love you geeesss πŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œ

jangan bosen nunggu Bian-Diandra ya, karena walau lama mereka akan tetap up koq 😊😊😊

thanks geeessss πŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œ