Seperti bintang
yang bersinar dipagi hari
Bersinar namun tak kau sadari
Saat gelap menyelimuti
Di situ lah aku akan bersinar dengan terangnya
Seperti itulah aku akan mencintaimu
~Alvino Gebrian~
*****
Hari ini entah mengapa semua kesialan berada di pihak Gina.Bagaimana tidak, gadis itu terlambat di hari pertamanya masuk SMA.Dengan deru nafas yang tak beraturan,ia berlari menuju gerbang sekolah yang hampir di tutup oleh pak satpam.
"Pak,pak tunggu dulu saya belum masuk!"Ucap Gina berteriak sambil berlari menuju gerbang sekolah.
"Neng anak baru yah,kok sudah terlambat aja atuh neng,sudah cepetan masuk!"Ucap satpam tersebut sambil membukakan gerbangnya sedikit.
"Hei!kamu anak baru yang terlambat!"Tiba-tiba seorang guru datang menghampiri Gina dengan wajah yang sangat menakutkan bagi gadis itu.
"I,,,iya pak"Sahut Gina takut."Tau Jakarta macetnya ampe kayak gini,mending ikut dianterin papa daripada naik bus tadi " Ucap gadis itu merutuki kesialannya dalam hati.
"Kamu,kenapa terlambat?Dan kenapa sama pakaian kamu?Kenapa tidak pakai seram Sekolah?"Tanya Bapak itu semakin menyudutkannya.
"Maaf pak,tapi saya anak baru pak"Keringat sudah bercucuran di kening Gina sangking takutnya sama muka sangar pak guru ini.
"Anak baru sudah terlambat!!
Mau jadi apa penerus bangsa ini!!". Lagi,Bapak guru itu berucap dengan suaranya yang semakin membuat gadis itu ketakutan.
Tiba-tiba ada anak murid yang baru datang juga."Huh syukurlah.Seenggaknya bukan aku satu satunya murid yang terlambat hari ini"batin Gina lega.
"Hei Alvin mau kemana kamu!Kamu tidak ada kapok kapoknya setiap hari terlambat,mau jadi apa kalian hah kalau kesekolah saja kalian terlambat.Sekarang kalian berdua bersihkan gudang yang ada di belakang mushollah!.Setelah itu baru kalian boleh masuk kelas!"ucap Guru itu kepada kami berdua sambil menunjukkan arah tempatnya.
" Gina Amanda Febiola?"Ucap cowo itu dengan wajah yang terlalu dipasang serius memandang Gina.
"I..iya?"ucap Gina bingung.Pasalnya ini hari pertamanya tinggal di Jakarta apalagi bersekolah di sini.Dia juga merasa tidak kenal dengan cowo itu.Gina menoleh memandang cowo itu yang ternyata tengah memandangnya juga.Sorot matanya begitu tajam melihat Gina.Sebuah tatapan yang sulit untuk diartikan.Entah mengapa Gina merasa cowo itu sudah begitu kenal dengannya.Ia masih tertegun melihat wajah cowok yang terasa tidak asing baginya.
"Ehm,kamu kok tau nama aku?emang kita pernah ketemu sebelumnya?"tanya Gina penasaran.
"Tau Dari Name tag lo.Menurut lo?"Jawab cowo itu terkesan angkuh dan membuat moodnya menjadi lebih buruk.
"Ngomongnya biasa aja dong.Aku kan hanya bertanya "Ucap Gina ketus.Dia kesal dengan cowok yang tidak ia tahu namanya itu.
"Karena gue mau mastiin sesuatu!"ucapan cowo itu pelan ,namun terdengar oleh
Gina.Cowok yang misterius, pikirnya.Dia heran dengan maksud perkataan cowok yang sama sekali tak ia kenal ,seketika membuat hatinya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Kenapa sih dengan ku hari ini.Jantung ku juga berdetak nggak normal.Mungkin karena lari-lari tadi" Ucap gadis itu meyakinkan dalam hatinya,mencoba mengabaikan perasaan aneh dari hatinya.
Guru tadi menyuruh mereka untuk mengikutinya.Tak lama,mereka telah sampai di gudang belakang Musshollah.
"Sapu dan alat bersih bersih lainnya ada di balik pintu.Kalian bersihkan semua debu-debunya dan rapikan barang barang yang berletakan.Saya akan datang kesini 20 menit lagi.Jika kalian tidak ada di sini siap-siap hukuman kalian saya tambah!"ucap Bapak itu mengancam kami lalu pergi entah kemana.
Gina mengambil sapu yang ada di balik pintu tadi dan ingin berniat menyapu debu-debu yang sudah sangat tebal di lantai.Namun tangannya ditarik sebelah sehingga dia yang tadinya sedikit membungkuk sekarang telah berbalik kearah Cowo itu.Gina heran dengan apa yang akan di lakukan cowok itu padanya.
"Kenapa sih??"tanya Gina dengan ketusnya.
"Lo yang kenapa?"Ucap cowo itu dengan nada yang terlihat kesal.Gina heran dengan sikap cowok satu ini.
"Apaan sih!!.Kamu yang tarik- tarik tarik orang duluan.Lihat tuh ekspresi kamu.Kalau ngomong bisa nggak ekspresi wajahnya biasa aja.Apa semua cewek yang kamu kenal selalu kamu perlakukan seperti ini? Heran aku bisa ketemu cowok sepertimu di hari pertama ku"akhirnya keluar sudah kekesalan yang sedari tadi dia coba tahan .Sejujurnya Gina juga heran dengan sikapnya hari ini.Padahal dia adalah tipe orang yang bersikap sopan apalagi pada orang baru dikenal.Tapi entah mengapa setiap kali melihat cowok itu,bawaannya dirinya kesal terus.Entahlah,dia pun tak mengerti.
"Lo banyak berubah"Ucap cowo itu dengan nada pelan namun terdengar di telinga Gina.Suaranya terdengar seperti sedih.Dia heran dengan perubahan mood cowok itu yang tiba tiba.Jadi dia mengabaikannya saja dan kembali mengambil sapu.Walaupun sebenarnya ada rasa aneh dihati gadis itu saat ini.Antara merasa bersalah atau penasaran.
Laki-laki itu juga ikut ikutan mengabaikan Gina dan membersihkan debu-debu yang ada disana,lalu merapikan bangku bangku patah yang berserakan.Sekitar 15 menit mereka sudah selesai membersihkan gudang itu.Lalu mereka duduk sebentar dengan nafas yang tidak teratur.
"Lo 10 berapa?Gue antar kekelas lo"ucap cowok itu yang duduk di atas meja sembil mengipas ngipas baju nya yang sudah pelu dengan keringat.Entah mengapa berdua dengan cowok itu membuat Gina sedikit canggung.
"Aku nggak tau.Kan kamu tau sendiri aku siswa baru di sekolah ini.Seharusnya kamu itu nganterin aku ke ruang Kepsek.Lagian mending aku tanya sama pak Guru tadi aja daripada sama cowok ngeselin kayak kamu "Lagi Gina menjawab pertanyaan cowok itu dengan ketusnya.
Padahal cowok itu sudah baik mau mengantarkannya.Seketika dia merasa bersalah juga,ia melihat kearah cowok itu memastikan apakah dia akan menjawabnya dengan ketus juga.
"Oke.Terserah lo aja.Tapi gue nggak yakin kalau lo berani tinggal sendiri di gudang ini tanpa tahu kapan tuh bapak bakalan balik lagi"ucap cowok itu sambil mengambil tasnya dan berjalan keluar dari gudang.
Entah mengapa Gina merasa takut juga sendirian di gudang ini dan memilih mengikutinya dari belakang.Langkahnya terlalu besar sehingga Gina sangat sulit untuk mengimbanginya.Jadilah dia seperti anak bebek yang mengikuti induknya dari belakang.Dalam perjalanan mereka keruang kepsek cuma di selingi keheningan.Tak ada yang berniat memulai percakapan hingga mereka tiba di Ruang Kepala sekolah.Cowok itu tiba-tiba berhenti dan berbalik kearah Gina.Dia yang tidak menyadari karena asik dengan pikirannya sendiri,tiba-tiba kepalanya terbentur di dada cowok itu dan seketika meringis"Aduuh!! Kenapa sih tiba tiba berhenti!!"ucap Gina sedikit berteriak melampiaskan kekesalannya sambil memegangi kepalanya.
"Salah sendiri kenapa ngelamun kalau jalan.Cewek aneh.Tuh udah sampai!"ucap cowok itu tak kalah ketus sambil menunjuk ruang kepsek.
"Ada yang bakal gue omongin sama lo kalau gue ketemu lo lagi.Yaudah lo pergi masuk gih!Selamat mencari alasan yang bagus untuk keterlambatan loo!!"Ucap cowok itu tersenyum miring dan melambaikan tangannya sambil berlari entah kemana.Gina terdiam dan baru sadar dari lamunannya setelah cowo itu pergi yang arah perginya pun Gina tak tahu.Dia memutuskan mengetuk pintu ruangan itu dan kemudian masuk.