Chereads / MINAMI / Chapter 2 - Jalan

Chapter 2 - Jalan

Ini hari pertama Nami sebagai penerjemah di Jakarta... dia menemani bos yang nyatanya adalah lelaki yang menarik minatnya dan sekaligus ojek drivernya dulu.

Nami bersyukur karena David tak akan mengenalinya namun merasa kecewa juga.

"Mr. Kobayashi, silahkan" kata wanita cantik bertubuh langsing itu, mempersilahkan Nami memasuki ruang CEO Link Travel and Tour yang berada di Jakarta.

"Selamat pagi Takamura sama" sapa Nami pada bos besarnya itu, Nami dan Kotaro mengenalnya sebagai kakak seniornya di Universitas Waseda.

Dia terkenal sebagai mahasiswa terbaik dengan nilai terbaik. Selain itu dia juga terkenal karna sosoknya yang ramah dan putra tunggal pengusaha yang kaya raya.

"Oh ya silahkan Kobayashi... boleh saya panggil Kotaro saja? sapa dan tanyanya pada Nami.

"Ya silahkan" jawabnya.

"Bagaimana Bali? kau menyukainya?"

"Ya tuan saya menyukainya. Saya telah beberapa kali datang kesana, hampir setiap musim saya datang. Bagaimana dengan Anda?"

"Aku sendiri juga sering ke sana bahkan aku telah memiliki beberapa villa di Bali. Sayang sekali ya, adikmu yang cantik itu terlalu menghindariku jika kita mengajaknya ke sana. Menyebalkan. Bahkan beberapa kali tanpa disadarinya kami berjumpa di Bali" adunya pada Kotaro

"Tapi gimana kabarnya sekarang? Apakah masih berpacaran dengan Makoto?" selidiknya.

"Tidak, mereka sudah putus musim semi lalu" jawabnya sedatar mungkin. Bagaimana tidak, Makoto adalah pacar pertama Nami yang sangat baik. Banyak hal yang mereka lalui bersama selama 3tahun perkuliahannya

Namun karna permintaan ibunya, Makoto memutuskan Nami dan menikahi pilihan ibunya.

Nami yang mengetahuinya hanya mampu menangisi keputusan Makoto dan menyibukkan diri dengan bekerja.

"Hmm… ternyata begitu. Hei kau masih mengijinkanku mendekatinya kan? dan aku pasti bisa menjadi suami yang baik baginya" lanjutnya.

Namun Nami hanya terdiam tanpa merubah ekspresinya.

"Jika dia mau tapi jangan kau dekati dulu dalam waktu dekat ini. Dia tengah menenangkan diri."

"baiklah kalau begitu".

Lalu mereka mulai membicarakan tentang pertemuan yang akan di lakukan sore harinya.

*****

'Dasar Kotaro brengsek. Ternyata dia mendukung Aoshi untuk mendekatiku. Hati-hati kau Kotaro. Akan kuhancurkan juniormu kalau kau masih berani mendukungnya' geram Nami setelah pertemuannya dengan Aoshi pagi tadi.

Kini Nami tengah mempersiapkan diri untuk rapat dengan para pimpinan cabang Link Travel and Tour di ruangan.

Pukul 3 tepat para pimpinan cabang berkumpul. Mereka bertegur sapa dengan para pimpinan cabang lain dari beberapa kota. Tak ketinggalan Nami pun berbincang kepada sesama penerjemah lain.

Aoshi memfasilitasi para bawahannya dengan baik pada pertemuan ini. Menginapkan mereka di hotel bintang lima selama 3hari 3malam.

Walaupun Aoshi orang yang pintar tapi dia sendiri belum terlalu mahir berbahasa Indonesia.

Akhirnya rapat selesai pukul 7 malam. Setelahnya mereka kembali ke penginapan.

*****

"Tuan David apakah Anda masih memerlukan saya setelah ini?"

David hanya menggeleng dan masuk dalam lift hotel tempat mereka menginap.

"Oiya Kotaro, nanti malam saya pergi keluar dengan beberapa kepala cabang tadi tapi kamu tak perlu ikut" katanya dan hanya diangguki oleh Nami.

Mereka masuk dalam kamar masing-masing setelahnya.

*****

'Nami datanglah ke bar biasanya, aku traktir minuman semaumu malam ini' isi sms dari Sri

"ok" balasnya kemudian

Tak berapa lama Nami keluar dari hotel tempatnya menginap.

Dia sengaja mengenakan celana training serta jaket yg kebesaran untuk menutupi pakaiannya dlserta mengenakan wig rambut pendeknya.

setiba di bar Nami segera masuk ke dalam toilet wanita. Dia melepas wig n mengenakan rok span pendeknya disana. Sambil sedikit berdendang Nami melepas wig serta memasukkan semuanya dalam tas olahraganya.

tak lama kemudian dia mengenakan make up untuk mempercantik diri dan menyembunyikan wajah identiknya dengan Kotaro.

setelahnya dia melenggang masuk ke bar langganannya dan menitipkan tasnya di penitipan.

"Seperti biasa" ucapnya dengan suara merdu wanitanya

*****

"ck ck ck… sejak kapan kau jadi wanita lemot ha?

"hmm… jangan banyak protes. Margarita kawan" ucapnya kemudian pada bartender didepannya.

Nami dan Sri mulai menghentakkan kakinya sera sedikit meliukkan badannya setelah meneguk minumannya.

Suara bising memekakan telinga masuk dalam pendengarannya, Nami tersenyum genit ke arah Sri serta di balas tawa renyah temannya itu.

hampir 3jam mereka berjoget ria, tanpa merasa lelah Nami terus menggerakkan badannya.

" Sri!" panggilnya pada temannya sambil menggerakkan tangan menunjukkan dia ingin ke kamar mandi

Nami bergerak dengan sedikit menggerakkan badannya, tanpa sengaja menyenggol seseorang.

"Maaf"

"Oh tidak apa ap... " katanya yang tak selesai sambil membulatkan matanya. Lelaki itu menatap Nami yang memakai baju baju off shouldernya berwarna maroon dan rok 10cm diatas lututnya. Rambutnya terikat tinggi memamerkan tengkuknya. Membuat sesuatu dibawah perut David mengeras seketika. Tanpa sadar David pun mendekatkan badannya ke arah Nami

Nami yang terkejutpun segera menundukkan wajahnya. Dan segera belalu

Hampir 15 menit Nami di dalam untuk sekedar menenangkan debarannya. Dan lama kemudian dia keluar dengan wajah yang kembali bersemangat tapi saat keluar dia kembali terkejut. Pasalnya lelaki yang tadi di jauhinya ternyata masih berdiri disana. Nampaknya menunggu sambil menyesap segelas minuman.

Namipun berlalu sambil mengendap-endap keluar dari lorong menuju toilet menghampiri Sri. Sri yang terkejut dengan tingkah Nami hanya menggeleng dan mendekat.

"Kenapa lo? kaya takut ketauan habis nyolong ikan"

Nami hanya nyengir dan menarik tangan Sri menuju luar bar.

"Pulang yuk... besok aku harus ngantor pagi" jawabnya setelah diluar klub

Nami mencoba mencari taksi untuk kembali ke hotel tiba-tiba dia menepuk dahinya

Plak

"Ee busyet kenapa lagi?" tanya Sri menautkan kedua alisnya

"Sri tas aku ketinggal di loker bar. Dan sialnya bosku ada didekat sana."

"Ya udah aku ambilin"

Tak lama Sri masuk dan kembali membawa tas Nami dengan cepat. Nami tersenyum lega sambil melambaikan tangannya ke arah tmannya itu. Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pindaknya dengan pelan

"Hai ketemu lagi" sapa lelaki itu

"O oh hai" balas Nami dengan terbata

"Kamu cewek yang waktu itu di Bali kan ya? dan yang sore harinya saya antar lewat aplikasi ojek online? tanyanya dengan senyum yang menawan. "Perkenalkan David Resmana." ucapnya riang tanpa tau Nami yang mulai berkeringat dingin di Jakarta yang panas.

"Mmm... ya be benar." ucapnya makin gagap

"Tengah berliburkah?" tanyanya lagi

"I… i… ya"

"Wah menyenangkan sekali. Aku baru selesai bekerja dan sayangnya besok kembali ke Bali". ungkapnya dengan suara senang namun dengan raut wajah yang kecewa

"Aku masih menyimpan nomermu, boleh kapan-kapan aku menelponmu?"

Nami tanpa sadar mengangguk. Sampai akhirnya Sri menepuk bahunya.

"Hayaku Nami-chan" Seru Sri dan menyeret tangan Nami menuju taksinya.

Nami hanya mengikuti tanpa kata. Setelah masuk taksi segera Nami menghembuskan napasnya.

"Gila." serunya

Dan Sri hanya berdecak saja. Mereka menuju hotel tempat menginap Nami.

Sesampai kamar Nami segera membersihkan dirinya dan membereskan pakaiannya ke dalam koper.

"Sri besok mau dibangunkan jam berapa?"

"5 ya… harus nguber dosen ke jakarta timur"

"oke"