Moscow, Rusia.
"Lelah?"
"Sedikit."
Rin memijit leher belakangnya yang terasa lelah. Namun aktifitas gadis itu langsung terhenti begitu Kyuhyun menggantikan tugas tangan-nya.
"Berbaringlah. Aku akan memijat tubuhmu."
Rin menurut. Tubuhnya memang terasa sangat lelah. Ia tidak sempat tidur saat di Jet pribadi tadi. Karena itulah Rin tidak ingin menyia-nyiakan pijatan gratis dari tangan penghasil uang milik Cho Kyuhyun kekasihnya.
"Kau tau oppa? Aku rasa hanya kau satu-satunya miliarder di dunia ini yang mau memijat tubuh sekertarisnya sendiri."
"Ck. Perbaiki ucapanmu sayang. Kau bukan hanya sekertaris-ku. Tapi kau juga kekasihku. Lebih tepatnya kau adalah pemegang penuh atas seluruh hidupku. Jadi semua ucapanmu itu sama sekali tidak berlaku untukku."
"Aku yakin seluruh gadis di penjuru dunia ini akan mendesis iri jika saja mereka mendengar ucapanmu yang tadi."
"Haruskah kita menyiarkan-nya? Sekedar informasi, aku menaruh 43 persen saham di SBS. Juga beberapa stasiun tv lain."
"Ck. Dasar tukang pamer."
Kyuhyun mengangkat bahunya acuh. "Hanya ingin mengatakan fakta yang sebenarnya."
"Omong-omong kapan pesta peresmian hotel milikmu akan dimulai?"
"Besok malam. Waeyo?"
"Aniya. Aku hanya ingin tau saja. Berhubung itu masih sangat lama aku jadi bisa beristirahat penuh seharian ini."
"Tidak untuk hari ini sayang. Hari ini aku akan mengajakmu makan malam."
"Makan malam?"
Kyuhyun mengangguk. "Makan malam spesial. Aku jamin kau pasti akan menyukainya."
"Jinjja? Ahh. Kau membuatku jadi tidak sabar."
"Istirahatlah. Aku akan membangunkanmu setengah jam sebelum waktu makan malam dimulai."
Rin beringsut ke tengah ranjang begitu Kyuhyun selesai melepas highheels dari kedua kaki jenjangnya.
"Oppa tidak ingin istirahat?"
"Masih ada beberapa file penting yang harus aku periksa."
"Kau bisa memeriksa file pentingmu disini. Dengan begitu aku bisa tidur sambil memelukmu. Bagaimana? "
"Itu ide yang sangat bagus."
Kyuhyun ikut naik keatas ranjang. Tentu saja ia tidak akan menolak saran menyenangkan seperti itu.
"Nyaman-nya."
Kyuhyun terkekeh melihat Rin bermanja-manja di area dada pria tersebut. Gadis itu bahkan dengan sengaja menekan-nekan nipple miliknya.
"Jika seperti ini, bagaimana aku bisa memeriksa file-file pentingku heum?"
"Apa masalahnya? Oppa bisa melakukanya. Aku tidak akan menganggu."
"Kau mungkin memang tidak menganggu, tapi selangkangan-ku sangat terganggu sayang."
"Astaga tuan Cho, mulut itu benar-benar frontal. Kapan periode seks-mu akan berakhir oeh?"
"Entahlah. Mungkin setelah aku berumur seratus tahun."
"Itu jawaban yang sangat salah."
"Oeh?"
"Periode seks manusia akan berakhir saat mereka berumur 50-60 tahun. Bukan seratus tahun. Jika kau masih melakuan seks disaat umurmu sudah menginjak seratus tahun aku yakin kau akan tiada saat itu juga."
"Aku bisa mengatasinya dengan sering berolahraga. Kau lupa aku memiliki pusat kebugaran dimana-mana? Termasuk yang pribadi juga?"
"Ck. Kau mulai pamer kekayaan lagi."
"Well. Kekayaanku memang sangat pantas untuk di pamerkan. Tapi ya____mendengar ucapanmu tadi aku jadi penasaran tentang satu hal."
"Tentang apa?"
"Tentang aku yang akan langsung tiada saat bercinta di usia seratus tahun. Apa itu benar? Maksudk, kau yakin aku akan tiada saat itu juga?"
"Tentu saja. Setiap usia memiliki fase seks mereka masing-masing. Misalnya saja usia 55-60 tahun. Itu adalah usia dimana seks mengalami fase lampu merah. Sedangkan saat berusia belasan, hanya dengan mendengar masalah seks maka libido pria akan langsung bangun. Usia puluhan, melihat tontonan seks libido pria sudah tegang. Usia kepala 4, harus diraba dulu baru bisa bangun. Diusia kepala 5, harus dirangsang dulu baru bangun. Sedangkan diusia kepala 6, tidak peduli sebanyak apapun kau merangsangnya, penismu tetap tidak bangun. Jadi intinya kau tidak akan bisa lagi melakukan seks saat usiamu seratus tahun tuan Cho. Kau tau kenapa? Itu semua di sebabkan oleh hormon testoreron-mu yang makin berkurang jauh."
"Luar biasa. Dari mana kau mempelajari semua itu heum? Seingatku kau bahkan masih perawan hingga detik ini."
Rin tertawa pelan. "Itu rahasia."
"Begitu? Sekarang kau sudah mulai berani bermain rahasia-rahasian denganku oeh?"
"Hahaha hentikan tuan Cho. Berhenti mengelitiku."
"Tidak akan."
"Ini sangat geli hahaha."
Rin berguling kesana-kesana kemari. Jari-jari Kyuhyun benar-benar sangat berbahaya. Bukan hanya saat membuatnya orgasme atau pun meremas dada. Tapi juga saat menggelitiki tubuhnya seperti saat ini.
"Cukup oppa. Kau membuat perutku sakit."
Kyuhyun menurut. Ia tidak lagi menggelitiki pinggang Rin. Sebagai gantinya pria itu mengurung Rin dengan kedua kaki dan juga tanganya.
"Astaga. Aku nyaris saja kencing di celana jika saja kau tidak menghentikan aksi bodohmu tadi."
"Haruskah kita melanjutkanya lagi."
"Kau gila? Aku benar-benar bisa kencing di celana jika hal itu sampai terjadi."
"Jika itu terjadi maka aku akan dengan senang hati melihatnya."
"Aku rasa isi kepalamu benar-benar sudah bergeser tuan Cho."
"Waeyo? Bukankah prosesnya sama saja dengan orgasme? Hanya warnanya saja kan yang berbeda. Kau tidak seharusnya merasa malu."
"Aku serius oppa. Isi kepalamu benar-benar sudah tidak tertolong lagi."
"Kau benar." Kyuhyun melepaskan lilitan-nya pada tubuh Rin. Beralih menatap keatas dengan berbantalkan kedua tanganya. "Semenjak jatuh cinta padamu otakku perlahan-lahan mulai bergeser dari tempatnya."
"Apakah itu artinya aku membawa pengaruh buruk untukmu?"
"No. You're not." Kyuhyun memiringkan tubuhnya. Menatap penuh cinta sepasang mata hazel Rin yang juga tengah menatap kearahnya. "Bertemu denganmu adalah jatuh cinta yang paling terindah."
Kyuhyun mengakhiri ucapanya dengan sebuah ciuman manis. Tidak ada nafsu disana. Kyuhyun hanya ingin menunjukkan betapa ia sangat mencintai Rin-nya.
Turandot, Luxurious Restaurant.
"Selamat datang tuan Cho. Sebuah kehormatan besar mengetahui anda mau mengunjungi restoran kami."
Kyuhyun hanya mengangguk. "Aku harap restoranmu tidak mengecewakan."
"Kami pasti akan melakukan yang terbaik untuk membuat anda senang."
"Baiklah. Mari kita lihat seberapa baik pelayanan di restoranmu ini."
Kyuhyun berjalan menuju meja dengan tangan memeluk pinggang Rin possessive. Ia dengan keras menolak ketika pemilik restoran mencoba menarikkan kursi untuk Rin. Karena memang Kyuhyun sendirilah yang akan menarikkan kursi untuk sang gadis. Pria itu lantas ikut duduk di kursi setelah pemilik restoran beralih menarikkan kursi untuknya.
"Jadi_____menu terbaik apa yang kau siapkan untuk kami malam ini?"
"Kami menyiapkan beberapa menu terbaik untuk menjamu kedatangan anda sekaligus nyonya. Diantaranya adalah, belon oysters dengan busa sampanye, almas caviar, lamb sweetbread, salmon, slow cook pigeon, dan Mishima sirloin, lengkap dengan red wine berumur 55 tahun.
Kyuhyun mengangguk singkat. "Pastikan kau tidak membuat kami menunggu terlalu lama."
"Itu pasti tuan Cho."
Kyuhyun kembali memfokuskan tatapanya pada Rin begitu pemilik restoran itu telah pergi. Mengernyit heran saat melihat Rin yang sejak tadi hanya berdiam diri. Gadis itu bahkan tidak mengatakan satu patah kata pun sejak mereka memasuki restoran.
Namun____tidak lama kemudian sudut bibir Kyuhyun secara otomatis tertarik keatas begitu tau apa yang terjadi pada gadis pujaanya itu.
Gadisnya terpesona. Dan sialnya bukan kepadanya. Melainkan kepada restoran yang saat ini mereka tempati. Sialan sekali bukan?
"Tutup mulumu sayang. Air liurmu bisa menetes nanti."
Rin tidak peduli. Bahkan jika air liur-nya menetes sekali pun. Ini benar-benar sangat gila. Rin tidak menyangka Kyuhyun akan membawanya ke restoran sebagus dan semewah ini.
Meski ini bukan kali pertama Kyuhyun membawanya ke restoran mewah, tetap saja Rin merasa terkagum-kagum
Oh ayolah. Dimana lagi kau bisa menemukan restoran bintang lima dengan fasilitas ala kerajaan ada di dunia nyata seperti ini oeh? Dan Rin patut berbangga diri bisa menjadi satu dari sedikit orang yang bisa makan di restoran mewah tersebut.
Karena menurut informasi yang Kyuhyun katakan untuk bisa makan di restoran ini setidaknya kau harus melakukan reservasi dari jauh-jauh hari. mungkin sekitar empat sampai lima bulan sebelumnya.
Berungtung-lah semua aturan tersebut tidak berlaku untuk seorang Marcus Cho. Kekayaan yang pria itu miliki benar-benar sangat menakutkan.
"Matamu mengatakan kau begitu sangat menyukai tempat ini?"
"Bukan hanya sangat menyukainya. Tapi sangat-sangat-sangat menyukainya. Its so perfect. I swear."
"Aku bersyukur kau menyukainya. Karena jika tidak, kita terpaksa harus membuang lima belas menit berharga kita untuk menuju ke restoran berikutnya."
Kyuhyun mengulurkan tangan-nya ke dagu Rin. Sedikit mendorongnya keatas untuk memastikan agar mulut sang gadis tidak menganga terlalu lebar.
"Aku serius oppa. Tempat ini benar-benar sangat mengagumkan."
"Hmm. Aku tau."
"Tempat ini bahkan tiga kali lebih mengagumkan dari restoran di Maldive waktu itu."
"Kau terlihat begitu sangat menyukainya. Haruskah aku menanam saham disini?"
"Kenapa tidak? Itu sama sekali bukan ide yang buruk."
Kyuhyun mengangguk. Ia lantas mengangkat tanganya keatas. Memanggil salah seorang Manager restoran yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.
"Apakah ada yang tuan Cho inginkan?"
"Katakan pada bosmu aku akan menaruh 30 persen saham di restoran ini."
"A-Apakah anda serius tuan Cho?"
"Jangan membuatku mengulangi kalimat yang sama. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku."
"M-Maafkan saya tuan Cho. Saya hanya terlalu terkejut. Anda jangan hawatir. Saya akan segera memberitau bos kami mengenai hal ini. Saya permisi dulu."
"Aku tidak menyangka oppa akan langsung mengabulkanya detik ini juga."
"Sudah ku katakan bukan jika kebahagiaanmu adalah yang paling penting untukku."
"Itu memang benar. Hanya saja_____Kenapa baru sekarang kau mengajakku kemari oeh? Aku sedikit menyesal tidak datang kesini sejak dulu."
"Aku janji akan lebih sering lagi membawamu ke luar negeri."
"Jinjja? Daebak! Kau benar benar sangat tau cara menyenangkan kekasihmu ini dengan sangat baik."
"Memastikan agar kau tetap bahagia merupakan tujuan paling penting dalam hidupku. Bukankah aku sudah sering mengatakan hal itu padamu?"
"Aku tau. Hanya saja____bagaimana dengan keselamatanku?"
"Jangan bertanya. Keselamatanmu sudah seperti oksigen untukku."
"Ahh. Kau benar-benar sangat manis."
Kyuhyun mengangguk setuju. "Semua itu hanya berlaku untukmu."
"Omong-omong restoran ini sangat sepi? Apa oppa sengaja menyewa seluruh tempat ini hanya untuk kita berdua?"
Kyuhyun tersenyum hangat. "Seharusnya kau sudah tahu jika aku memesan tempat di restoran maka aku akan memesan semuanya."
Rin mengangguk setuju. Kyuhyun memang seperti itu. Jika dia ingin membeli mobil Sport maka dia akan membeli toko berikut dengan dealer-nya. Jika Kyuhyun ingin membeli kapal pesiar maka dia juga akan membeli kapal berikut dengan pelabuhan-nya. Begitu pun dengan restoran. Saat Kyuhyun ingin makan di restoran, maka pria itu akan mengosongkan seisi restoran hanya untuknya.
Percayalah. Uang sama sekali bukan masalah untuk pria tersebut.
Dulu sekali Kyuhyun bahkan pernah mengosongkan lotte world selama seharian penuh hanya untuk membuat Rin merasa nyaman.
"Oppa tau Lady Diana?"
Alis Kyuhyun terangkat sebelah. "Putri kerajaan yang mati mengenaskan itu?"
"Eoh. Dari yang aku dengar tiara dan gaun milik Lady Diana akan segera di lelang."
"Lalu?"
"Bisakah oppa membantuku mendapatkan akses ke acara lelang itu? Aku tertarik dengan tiara miliknya."
"Tidak bisa."
"Waeyo? Kesal Rin. "Kau takut aku menghabiskan isi black card milikmu? Karena dari yang aku dengar tiara itu akan di lelang diatas 2M. Begitu kan? Karena itu kau melarangku pergi."
"Jangan bercanda. Sejak kapan uang mulai menjadi masalah untukku oeh? Nominal angkanya bahkan sangat berbeda jauh dengan harga mobil yang aku berikan untukmu."
"Lalu kenapa kau tidak ingin membantuku?"
"Karena aku tidak ingin kau memakai benda orang mati."
"Tapi itu tiara milik Lady Diana oppa. Itu tiara yang sangat spesial."
"Dengar," Kyuhyun dengan lembut mengenggam kedua tangan Rin. "Kenapa kau masih mengincar tiara milik orang lain disaat kau sendiri sudah menjadi ratu heum? Apakah menjadi ratuku saja tidaklah cukup?"
Rin mendesah kasar. Jika sudah begini ia tidak mungkin mendebat Kyuhyun lagi. "Baiklah. Untuk sekali ini saja aku akan menuruti ucapanmu."
"Good."
Bersamaan dengan itu makanan pun datang. Mereka berdua maka dalam suasana romantis diiringi alunan biola yang memang Kyuhyun pesan khusus untuk menemani makan malam mereka.
*******
"Sayang cepatlah. Berapa lama kau akan terus berada di dalam sana heum?"
Kyuhyun berdiri gusar di depan pintu. Ayolah, ia sudah menunggu lebih dari dua puluh menit namun gadisnya itu belum juga selesai berdandan. Tidakkah Rin ingat jika mereka harus segera pergi ke pesta presmian hotel miliknya?
Kyuhyun bukanya takut telat. Toh hotel itu adalah miliknya. Tidak akan jadi masalah mau seterlambat apapun ia datang. Hanya saja____ia benar-benar sudah tidak sabar ingin segera memperlihatkan keindahan hotel bawah laut miliknya pada sang kekasih.
"Sebentar oppa. Aku kesulitan menata bagian dadaku."
"Waeyo? Apa payudaramu bertambah besar lagi?"
"Kenapa masih bertanya? Sudah tentu jawabanya adalah YA!"
Kyuhyun terkekeh. Apalagi saat Rin sengaja menekan kata YA miliknya.
"Ahhh. Untuk pertama kalinya aku benar-benar sangat mengagumi kinerja tangan penghasil uang milikku ini."
"Ck. Kau mulai lagi memuji diri sendiri."
"Menurutmu bagian tubuh mana lagi yang harus aku buat besar setelah payudara heum?"
"PANTATMU!"
Tawa Kyuhyun benar-benar pecah. Demi tuhan. Rin benar-benar sangat menggemaskan. Dan Kyuhun sangat suka menggoda gadisnya itu.
"Berhenti tertawa jika kau tidak ingin sepatuku berpindah ke mulutmu tuan Cho."
Tawa Kyuhyun lenyap. Bukan karena ancaman gadis tersebut. Melainkan karena bentuk dress yang Rin kenakan.
"Pakaian macam apa ini? Kau berniat mengikuti kontes bintang porno?"
Rahang Kyuhyun mengeras melihat dress yang Rin kenakan begitu sangat terbuka dibagian dada. Bahkan dress sialan itu hanya menutupi bagian putingnya saja. Sial.
Tubuh Rin miliknya. Hanya miliknya. Yang itu artinya Rin hanya boleh berpakaian seterbuka itu saat di depanya. Bukan di depan orang lain. Apalagi publik.
"Wae? Dress ini sangat cantik. Dan juga mahal."
"Dress sampah seperti itu kau bilang cantik? Cepat ganti dress-mu sekarang juga!"
"Ayolah tuan Cho bisakah kau tidak berlebihan? Rusia tanpa dress terbuka benar-benar sangat kuno."
"Aku bilang ganti."
"Tidak. Aku tidak mau."
"Ganti atau aku akan memerawaninu saat ini juga."
"Kau gila!"
"Aku hanya akan menghitung sampai tiga."
"Arra-arra. Kau sangat menyeramkan saat marah."
Rin menghentakkan kakinya dengan kesal. Berkat ulah dari kepossesiv-an sang kekasih Rin terpaksa harus berganti dress lagi. Padahal Rin sangat menyukai model dress yang ia kenakan sekarang.
Lima belas menit setelahnya Rin telah berganti dengan dress yang lain. Kali ini gadis itu mengenakan long dress berwarna merah dengan belahan yang menjuntai dari ujung kaki hingga menyentuh paha bagian dalam. Dan lagi-lagi Kyuhyun tidak menyukai dress pilihan gadisnya itu.
(Contoh dress yang Rin kenakan bisa dilihat di mulmed)
"Kenapa semua gaun-mu harus memiliki bentuk dada seperti itu hah? Haruskan aku membeli seluruh saham para perancang busana di dunia agar tidak ada lagi yang membuat gaun sialan seperti itu?"
"Cukup oppa. Okee? Kau benar-benar sudah sangat berlebihan kali ini."
"Aku tidak akan mungkin mempermasalahkan bentuk dress-mu jika saja kau hanya memakainya di depan mataku. Tapi ini? Demi tuhan Rin. kita akan pergi ke pesta besar. Aku tidak ingin milikku menjadi santapan liar orang lain."
"Ayolah tuan Cho come on! Aku bukan orang timur yang selalu berpakaian sopan. Jadi jangan suruh aku ganti dress lagi okee? Atau aku____akan kembali ke Korea saat ini juga. Dan kau____jangan pernah berani menemuiku lagi. Mengerti?"
"Sial."
Kyuhyun menggeram frustasi. Dengan resiko sebesar itu tentu ia tidak akan mungkin berani mendebat Rin lagi.
"Ambil tas-mu. Kita berangkat sekarang."
Rin tertawa senang. "Itu baru benar."
RK-Ritz Carlton Suite. Moscow, Rusia.
Bugatti Chiron seharga US$ 6,5 juta milik Kyuhyun berhenti di depan hotel bintang delapan miliknya.
Hotel yang Kyuhyun bangun kali ini memiliki peralatan serba canggih ala masa depan dengan mengambil letak di bawah laut. Karena itulah Kyuhyun menamai hotel miliknya sebagai hotel bintang delapan.
Begitu sampai diluar Kyuhyun langsung melempar kunci mobil miliknya kearah sebuah robot penjaga yang nantikan akan memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus.
Jangan tanya kenapa bisa sampai ada robot disana. Karena memang hotel bawah laut milik Kyuhyun ini sengaja di desain khusus dengan pelayanan serba robot.
"Kau bilang ingin mengajakku ke hotel bawah laut milikmu. Kenapa kita masih ada di daratan?"
Merasa gemas Kyuhyun pun mencium pelipis gadisnya tersebut. "Sabar sayang. Aku masih harus melakukan pemotongan pita lebih dulu."
Ahh. Rin melupakan fakta penting yang satu itu. Pantas saja ada banyak sekali orang yang berkumpul di depan mereka.
Setelah ritual pemotongan pita selesai, Kyuhyun langsung membawa Rin kedalam sebuah lift khusus yang akan mengantarkan mereka ke tujuan utama.
"Lift inilah yang nantinya akan membawa kita ke tempat utama."
Rin hanya mengangguk. "Omong-omong bukankah yang di depan tadi itu robot? Bagaimana bisa ada robot di tempat seperti ini oeh?"
"Aku memang sengaja memesan beberapa jenis robot dari Jepang untuk mengurus hotel milikku."
"Maksudmu hotel ini nantinya akan dijaga dan diurus oleh para robot begitu?"
"Analisismu sangat tepat sayang."
"Daebak! Aku jadi penasaran berapa banyak uang yang kau habiskan untuk membeli semua robot-robot itu."
Kyuhyun mengangkat bahunya acuh. "Uang sama sekali bukan masalah untukku." Kyuhyun semakin merapatkan pelukanya pada pinggang Rin begitu pintu lift akan segera terbuka. "Bersiaplah melihat keajaiban yang aku ciptakan dengan tangan penghasil uang milikku."
Dan benar saja. Rahang Rin serasa ingin jatuh begitu pintu lift terbuka. Astaga! Apa semua ini benar-benar nyata? Rin seperti sedang berada di dalam sebuah akuarium raksasa yang keseluruhanya terbuat dari kaca. Entah itu dinding, atap, maupun lantainya. Semua benar-benar terbuat dari kaca bening yang memperlihatkan seluruh pemandangan laut.
Rin bahkan bisa dengan jelas melihat berbagai jenis batu karang yang ada di lautan. Jangan lupakan juga ikan-ikan yang berenang kesana-kemari dengan begitu bebasnya. Rin benar-benar seperti sedang berada di sebuah negeri dongeng bawah laut yang pernah ia tonton saat kecil dulu.
"Bukankan ini sangat menakjubkan?"
"Sangat."
Kepala Rin secara otomatis mendongak keatas begitu sebuah ikan berukuran sangat besar berenang tepat diatas kepalanya.
"Astaga! Apakah yang tadi itu ikan pari?"
"Kau akan lebih terkejut lagi saat melihat yang satu itu."
Mata gadis itu sukses membulat sempurna begitu melihat lima ekor paus berenang mengitari tempat mereka. Ini benar-benar gila.
"Jangan hawatir. Semua peralatan disini sangat canggih. Semua ikan-ikan itu tidak akan bisa menerobos masuk dan memakan kita."
"Ck. Pengaruh uang benar-benar sangat mengerikan. Tapi____Kenapa tempat ini sangat sepi? Dimana orang-orang yang tadi?"
"Aku ingin kau menjadi orang pertama yang memasuki hotel ini begitu selesai bangun. Mengenai orang-orang yang tadi, mereka baru di izinkan masuk saat pesta di mulai."
"Lalu dimana semua robot-robot yang kau bilang itu?"
"Sudah ku katakan bukan jika aku ingin kau menjadi orang pertama yang melihat hotel ini? Itu artinya semua robot-robot itu belum boleh masuk sebelum waktunya tiba. Tapi ya_____yang satu itu aku rasa pengecualian khusus."
Rin mengikuti arah pandang Kyuhyun. Dan saat itulah rahang Rin benar-benar jatuh sejatuhnya. Disana. Tepat di meja Receptionis terdapat sebuah robot Dinosaurus yang bertugas berjaga disana.
"You must fucking kidding me right?"
Kyuhyun terkekeh. "Ini nyata sayangku. Robot Dinosaurus itulah yang nantinya akan bertugas sebagai Receptionis hotel ini. Dan ya___dia benar-benar sangat mahal."
"Seberapa mahal?"
"Sebaiknya kau tidak usah tau. Aku takut kau akan jatuh pingsan melihat banyaknya jumlah angka nol di belakangnya."
"Ck. Kau benar-benar sangat luar biasa tuan Cho."
"Aku tau. Cha_____sekarang waktunya untuk melihat kamar kita berdua."
Kyuhyun membawa Rin kesebuah lift yang akan membawa mereka ke kamar utama. Sama seperti konsep hotel, lift tersebut juga terbuat dari kaca transparan yang memperlihatkan keindahan laut sekitar.
"Apakah semua kamar disini juga terbuat dari kaca?"
"Tentu saja tidak. Semua orang memerlukan sedikit privasi. Terutama untuk urusan ranjang."
Rin berdecak kesal. Terutama saat tangan Kyuhyun beralih meremas pantat seksinya. Ck. Sepertinya ia telah salah bertanya.
Hanya butuh waktu dua menit untuk mereka sampai di kamar utama. Saat itulah sekali lagi Rin berhasil dibuat ingin pingsan.
Demi tuhan. Tempat itu bahkan lima kali lipat lipat lebih indah dari yang tadi.
"Kau_____kau serius ini akan menjadi kamar kita?"
"Sangat serius."
"Dan itu_____apakah itu robot ikan?" Tatapan Rin beralih pada akuarium buatan yang terdapat lima ekor robot ikan di dalamnya.
"Hmm. Berhati-hatilah denganya. Dia sedikit liar dan juga mahal."
"Seberapa mahal?"
"Satu ekornya setara dengan satu buah lamborghini."
"Kau benar-benar sudah gila."
Kyuhyun tidak menjawab. Ia lebih memilih memeluk Rin dari belakang dengan begitu possesive. Mengecup leher gadis itu sekilas sebelum akhirnya membenamkan wajahnya pada cerukan leher gadis tersebut. Tempat favorite Kyuhyun setiap kali ia selesai mendapatkan pelepasan.
"Aku sengaja membangun hotel ini untukmu. Untuk hadiah pernikahan kita nanti."
Tubuh Rin langsung menegang begitu mendengar Kyuhyun menyebut kata pernikahan. Dan tentu saja Kyuhyun bisa merasakan itu.
"Kau tidak perlu setegang ini okee? Aku akan menunggu sampai kau siap."
Kyuhyun membalikkan tubuh Rin. Beralih memeluk gadis itu dari depan. Dengan pelukan yang lebih erat dari sebelumnya.
"Maaf."
"Tidak masalah. Aku memiliki waktu yang tidak terbatas untukmu."
Rin hanya mengangguk. Kedua tangan gadis itu terulur membalas pelukan hangat Kyuhyun pada tubuhnya.
Jujur saja Rin selalu merasa bersalah setiap kali Kyuhyun mengungkit masalah pernikahan. Hanya saja Rin juga tidak bisa melakukan apa-apa. Sudah Rin bilang bukan jika ia membutuhkan kedua pria-nya. Entah itu Suho ataupun Kyuhyun, mereka berdua sama-sama sangat penting untuknya. Meskipun pada kenyataanya posisi Suho jauh lebih tinggi dikarenakan Rin mencintai pria tersebut.
"Aku mencintaimu."
Kyuhyun menyatukan bibir mereka. Membawa Rin kedalam ciuman panas yang menyulut gairah mereka masing-masing. Bahkan tanpa sadar kini mereka berdua sudah berada diatas ranjang dengan tubuh saling menindih satu sama lain.
"Oughh oppa."
Rin melenguh merasakan hisapan kuat diarea sensitifnya. Tubuh gadis itu ikut bergoyang seiring dengan kocokan jari Kyuhyun pada lubang vagina milik-nya.
"Oppahhhh_____aku____hhhhh__
"Sebut namaku sayang. Aku ingin kau menyebut namaku saat orgasme."
"Kyu_______hyun_____oppahhhhhhhhhhhh!"
Pinggul Rin terangkat tinggi. Gadis itu berhasil mendapatkan pelepasanya.
"Oppahhh______
Erangan penuh kenikmatan kembali terdengar dari dalam mukut Rin begitu Kyuhyun menghisap habis semua cairanya.
Kyuhyun lantas bangkit. Pria itu mengocok penis miliknya sebelum beralih menatap Rin.
"Bolehkah?"
Tatapan itu. Rin sangat mengenal tatapan mata itu. Tatapan mata yang sama yang Kyuhyun berikan saat dulu pria itu meminta izin untuk memiliki Rin sepenuhnya.
Tapi tidak. Rin tidak akan lemah. Ia tidak bisa mengabulkan keinginan Kyuhyun yang satu itu. Selama ini Rin sudah memberikan akses bebas kepada Kyuhyun untuk bercumbu denganya sampai puas. Setidaknya Rin harus menyisakan keperawananya untuk Kim Suho. Pria tampan yang saat ini berstatus sebagai tunanganya.
"Kau sudah berjanji, oppa."
"Aku mengerti. Maafkan aku."
Kyuhyun kembali menindih tubuh Rin. Melampiaskan rasa frustasinya ke dalam sebuah ciuman panas yang tak berujung.
*******
Pesta telah dimulai. Satu persatu tamu undangan terpilih dari kalangan kelas atas mulai berdatangan ke hotel bawah laut milik Cho Kyuhyun. Mereka semua benar-benar sudah tidak sabar melihat hotel berskala bintang delapan yang berhasil kyuhyun ciptakan dengan tangan ajaibnya.
Terkecuali Rin dan juga Kyuhyun. Sepasang kekasih itu masih sibuk merapikan pakaian mereka masing-masing di dalam kamar.
Hari ini baik Rin maupun Kyuhyun sama-sama memakai setelan serba putih. Yahh____pada akhirnya Rin harus berganti gaun lagi setelah gaun merah miliknya terobek secara mengenaskan.
"Bantu aku menaikkan zipper gaunku oppa."
Kyuhyun mengangguk. Ia berjalan mendekat untuk membantu menaikkan zipper gaun gadis tersebut.
"Apa oppa marah?"
Rin berbicara melalui pantulan cermin. Ia bisa melihat Kyuhyun yang sedikit pendiam. Dan tentu saja Rin tau betul apa penyebabnya. Pria itu akan selalu berubah menjadi pendiam setiap kali Rin menolak memberikan keperawanya pada Kyuhyun.
"Aku tau kau marah padaku. Maaf sudah membuatmu kecewa terus menerus "
Kyuhyun akhirnya menghela nafasnya kasar. Sama seperti Rin, ia pun menatap gadisnya itu melalui pantulan cermin di depan mereka. "Aku tidak marah."
"Kau jelas sedang berbohong."
"Dengar, kita sudah sering membahas hal ini bukan? Berhentilah berpikir jika aku marah."
"Tapi kau jadi lebih pendiam setelah insiden tadi."
"Aku hanya butuh waktu untuk menjernihkan pikiran. Hanya itu saja. Tapi kau jangan hawatir. Aku sudah baik-baik saja sekarang."
"Kau yakin?"
"Hn."
Kyuhyun membenamkan wajahnya pada belahan dada Rin. Mendesah kesal saat lagi-lagi gadisnya itu memakai gaun yang mengekspos bagian dada.
"Aku rasa aku harus benar-benar mengakuisisi seluruh saham butik ternama langganmu. Pakaian ini benar-benar membuatku kesal."
Rin terkekeh pelan. Ia senang Kyuhyun sudah tidak murung lagi.
"Kau tidak perlu hawatir tuan Cho. Meskipun aku sering memakai pakaian terbuka aku pastikan hanya kau saja yang pernah meremas sekaligus menyentuh dadaku."
Kyuhyun ikut terkekeh. "Itu memang harus. Cha saatnya pergi. Kita sudah membuat para tamu menunggu terlalu lama."
"Oppa benar. Kita terlambat lima puluh menit dari waktu seharusnya."
********
Suasana pesta malam itu benar-benar sangat meriah. Seluruh tamu berhasil di buat tercengang melihat rancanangan hotel bawah laut milik Cho Kyuhyun. Di tambah lagi dengan adanya pelayanan dari para robot membuat hotel tersebut semakin memiliki daya jual tinggi.
Kini semua orang terlihat hanyut dalam irama dansa yang mengalun indah memenuhi seisi hotel tersebut.
Beautiful, beautiful, beautiful, beautiful angel.
Love your imperfections every angle.
Tomorrow comes and goes before you know.
So I just had to let you know.
The way that Gucci look on you amazing.
But nothing can compare to when you're naked.
Now a Backwood and some Henny got you faded.
Saying you're the one for me, I need to face it.
And this is why we've got to touch.
Sometimes words are not enough.
Painted in your golden kiss, honey dripping from your lips.
I thank God and my lucky stars.
Darling, don't you know what you are?
Yeah, baby, you are...
Beautiful angel.
Rin semakin merapatkan tubuhnya saat telinga gadis itu mendengar suara alunan lagu. Bukan dari audio otomatis yang memang sengaja di putar untuk menemani malam dansa mereka. Melainkan suara Kyuhyun yang tengah bernyanyi di telinganya.
"Itu lagu kesukaanmu bukan?"
Rin membenarkan posisi kepalanya pada dada bidang Kyuhyun sebelum akhirnya mengangguk. Ia memang sangat menyukai lagu milik Camila cabelo itu. Tapi Rin juga tidak bisa memungkiri jika ia lebih menyukai suara alunan detak jantung Kyuhyun yang terdengar begitu sangat menenangkan untuknya.
"Tapi aku jauh lebih menyukai suara detak jantungmu."
Kyuhyum tersenyum geli. Ia ikut merapatkan pelukanya. Mereka berdua terhanyut dalam alunan dansa tanpa tau ada sesosok pria yang memperhatikan mereka dari pojok ruangan.
"Aku harus mengangkat panggilan dari eomma. Kau tetaplah disini dan nikmati pestanya."
Kyuhyun dengan terpaksa harus menyudahi dansa-nya dengan Rin begitu mendapat panggilan dari sang eomma. Entah kenapa eomma-nya itu akhir-akhir ini jadi begitu sangat menyebalkan dengan sering menelefon-nya terus menerus.
"Jangan terlalu lama. Aku benci sendirian."
"Orang-orangku berjaga di sekitar sini. Aku pastikan tidak akan ada yang berani berbuat macam-macam denganmu."
Rin hanya mengangguk. Selepas kepergian Kyuhyun ia memutuskan untuk duduk di meja bartender. Gadis itu terkikik geli melihat ikan berwarna orange yang terlihat kesusahan keluar dari dalam karang.
"Kau harus berusaha lebih keras lagi ikan kecil."
Rin lantas memesan satu gelas sampanye dari robot bartender di depanya. Dari tempatnya duduk sekarang Rin bisa melihat tatapan-tatapan sinis yang para kaum hawa layangkan padanya. Dan Rin jelaw tau betul apa yang membuat mereka semua seperti itu.
Apalagi jika bukan pria paling panas sekaligus paling kaya yang sejak tadi terus saja memeluk pinggangnya possesive. Sangat amat disayangkan sekarang pria itu sedang pergi. Jika tidak, Rin pasti akan memberikan wanita-wanita sialan itu sebuah kejutan.
Mungkin dengan cara membuat beberapa kissmark di leher Kyuhyun secara live akan membuat mereka terkejut. Yahhh. Rin rasa itu adalah ide yang sangat briliant. Jika beruntung Rin akan bisa melihat mereka jatuh pingsan tepat di depan matanya. Menarik bukan?
"Sejak kapan kau ada di Rusia?"
DEG!
Suara itu.
Tubuh Rin seketika membeku begitu mendengar ucapan pelan dari seorang pria yang berdiri tepat di belakang tubuhnya.
*******
"KAU BERCANDA! BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN BISA KEHILANGANYA HAH!"
"Ampuni kami tuan Cho. Nona Rin tiba-tiba saja menghilang dari pesta setelah bertemu dengan seorang laki-laki.
"Brengsek! Cepat caritau siapa-laki itu. Beri pelajaran pada siapa pun yang berani menculik gadisku. Jika perlu singkirkan dia dari dunia ini untuk selama-lamanya."
"Sekali lagi tolong ampuni kami tuan. Pria itu berdiri membelakangi kamera CCTV hingga membuat kami kesulitan menebak seperti apa wajahnya. Dan lagi______tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penculikan jenis apapun disana. Kami bisa pastikan jika nona Rin sama sekali tidak di culik."
"AKU TIDAK PEDULI! PENCULIKAN ATAU BUKAN AKU INGIN GADISKU DI TEMUKAN! SE-KA-RA-NG!"
TBC.