Adrian dan Azka meninggalkan kantor polisi. Tidak satupun di antara mereka mendapat kesulitan disana. Mana mungkin. Mereka bahkan tak perlu menginjakkan kaki disini. Cukup menunjuk salah seorang pesuruh atau langsung call pengacara untuk mengurus semuanya.
Azka langsung bergegas meninggalkan gedung kepolisian. Sementara Adrian di sambut istrinya.
Pak Adrian memutar kepala. Mencari keberadaan putranya.
"Kemana Deri?" Istrinya tak bisa menjawab. Dia menoleh ke arah sekitar tapi tak ada putranya di sini.
"Kemana putramu?" Tanya Adrian dengan dahi berkerut.
"Bukankah dia bersama kita tadi. Kemana dia!" Istrinya ikut bingung. Wanita itu mengeluarkan ponsel dari dalam tas kulit buaya di tangannya. Dia mencari kontak anaknya dan segera menghubungi.
Nada sambung terdengar tapi tak ada sahutan dari seberang sana.
"Anak itu benar benar deh!" Kesal nyonya Adrian. Dia dibuat kesal dan hilang kesabaran karena tingkah Deri hari ini.