Meri terbangun dari tidur mengingat dia tadi lupa mencuci wajah. Membersihkan make up dan memakai skincare malam. Rangkaian wajib agar tetap cantik meski sudah setengah abad. Suara mesin mobil di luar mengejutkan Meri. Dia melirik jam di meja. Dan sudah pukul 2 malam menuju dini hari. Wanita itu merapatkan piyama sutra yang iya kenakan. Dari sandal tidur dia berganti ke sandal rumah. Meri menarik handle pintu. Keluar ke ruang tengah dimana disana dia melihat pasangan pengantin baru yang baru saja pulang.
"Azka.. Via.." ujarnya dengan suara sumbang. Tatapan mata Meri jelas tak suka. "Pukul berapa ini?" Tanya nya sarkas. Via menunduk merasa bersalah. Semantara Azka tersenyum saja.
"Ma. Aku dan Via sudah menikah. Menghabiskan malam bersama dimana saja bukankah hal wajar. Mama seperti tidak pernah muda saja!" Meri mendelik mendengar kalimat anaknya.