Sementara Wiwit menangis. Via menatap nanar wajah ayahnya tanpa berkedip sekalipun.
"Via. Kau tak pernah seperti ini sebelumnya. Apa pria itu memperlakukanmu begitu buruk sehingga sikapmu jadi seperti ini?", Tanya Gunawan asal.
"Kau harus tahu diri. Dimana kau saat ini. Hingga pesta mewah dan fasilitas bagus. Kalau bukan papa yang meminta semua ini. Kau tak akan di sini hari ini!. Kau akan terpuruk di pulau terpencil yang tertinggal itu. Kau akan membusuk di dalam tanah sama seperti ibumu!"
Tidak cukup membawa wanita di pernikahan putrinya. Sekarang Gunawan mengatakan hal tak berguna di depan wajah putrimu.
"Papa tidak pernah menyangka. Harta dan kedudukan yang bukan milikmu membuat kau berubah angkuh dan sombong seperti ini!"
Sungguh Via tak mau berdebat. Dia menahan semua di dada tadi. Sebelumnya. Beberapa menit yang lalu.
"Pak!" Ketus Via.
"Siapa yang kau panggil pak?" Tanya Gunawan menantang.