Akhirnya Via bisa melepaskan diri. Gadis itu amat jengkel dengan perlakuan kurang ajar Azka padanya. Tapi jika melihat wajah pucat Deri. Rasa kesal Via sedikit berkurang. Entah mengapa dia jadi suka.
Tatapan mata Deri yang nanar dan meminta penjelasan pada Via. Membuat gadis itu begitu menikmatinya. Bukankah kemarin dia seperti melihat pertunjukan yang Deri pertontonkan. Bagaimana pria yang dia rasa amat dekat dan begitu baik. Tapi di saat bersama teman teman kampus Deri seakan tak mengenal Via. Ternyata Via seperti menyimpan dendam.
"Bagus.. aku suka keheningan ini!" Ujar Azka seperti bergumam. Benar saja. Perdebatan di antara mereka tiba tiba saja berhenti. Hingga suara orang yang membuka pintu mengejutkan ketiganya.
"Ah maaf. Saya mengganggu. Saya kesini ingin memanggil pak Azka welas."
"Aku?"
"Ah bapak. Maaf pak. Silahkan. Suit bapak ada di ruangan lain." Ujar si manager toko dengan sungkan. Sepertinya dia melakukan kesalahan.