Di ruang kerja Yosep.
Hari masih terlalu pagi untuk menerima kedatangan seorang tamu. Tapi Azka. Mungkin bukan tamu. Pria itu masih mengenakan kemeja putih berbahan katun organik tipis hingga otot dadanya bisa terlihat jelas. Celana pendek dan sendal karet. Dia sangat santai, banyak orang terkecoh peran mereka dalam proyek ini. Mereka banyak mengira Yosep lah pimpinan tertinggi dan Azka. Siapa dia?
Azka menaruh dua tiket di meja rekan terbaiknya itu.
"Apa ini pak CEO?" Tanya Yosep. Azka mencibir mendengar kalimat barusan seperti mengejek dirinya.
Azka melipat tangan di dada sambil menyandarkan punggung di meja Yosep. "Itu hadiah pernikahan dariku!"
"Kau serius?"
"Ya dong!" Ujar Azka dengan senyum sumringah. Yosep masih sulit percaya.
"Aku tiba tiba merinding mendapat tiket perjalanan gratis seperti ini!"