Ailee langsung menaikkan kecepatan mobil. Matanya masih terus berkaca kaca.
"Ah, apa sih!" Keluhnya kesal sendiri. "Bukankah ini hal biasa. Perpisahan sebentar saja. Lagipula Yosep sudah memegang komitmen!"
Ailee mencoba menenangkan diri. Dia baru saja mengantar Yosep ke bandara. Ya bukan hanya Yosep. Ada Azka Claudia dan banyak pekerja kantor Azka juga. Pria itu membawa banyak orang kepercayaan. Proyek yang dia garap sepertinya cukup serius dan penting.
Ponsel Ailee berdering.
"Hallo." Sambarnya cepat melalui earphonenya. Suara domi terdengar dari seberang sana.
"Iya, aku sedang dalam perjalanan. Iya aku akan hati hati. Kau tenang saja. Aku bukan Ailee bocah yang cengeng dan manja. Aku sudah dewasa hey!" Seru Ailee dengan wajahnya yang merengut seperti wanita dewasa yang bertingkah seperti bocah SD.
"Iya domi. Kau sendiri bagaimana? Apa keadaanmu sudah membaik?" Setelah mendengar kalimat melegakan dari domi, Ailee mematikan sambungan telepon.