Zian bertolak pinggang dengan matanya yang menyoroti dua remaja yang duduk di kursi dengan punggung tegak. Kedua kepalan tangan di ujung lutut. Zian sedang mengintrogasi dua remaja yang dengan beranin beraninya berpelukan di depan rumahnya. Bahkan tadi. Zian menghela nafas berat.
Posisi Yosi yang menimpa tubuh rahel tepat di depan mata membuat Zian kehilangan batas.
"Jadi namamu Yosi!" Suara berat Zian seperti petir yang menggelegar. Yosu mengangguk masih tertunduk dalam.
"Sejak kapan kalian berpacaran!" Yosi dan Rahel kompak mengangkat kepala dan saling memandang sesaat sebelum keduanya tersadar dengan adegan tadi. Keduanya merona merah dan membuang pandangan. Kompak.
"Aih!" Zian bertambah kesal. "Jadi kapan kalian pacaran!!" Teriak Zian menggebrak meja. Membuat Rahel dan Yosi kembali tertunduk takut.
"Rahel! Apa selama ini kau berbohong. Dengan alasan belajar sebetulnya m itu hanya alasan supaya waktu pacaranmu lebih banyak kan!"