Dina mengikuti langkah Willa, dia sedikit canggih mengingat sahabatnya kini sudah tak tinggal sendiri. Pastilah akan sangat berbeda dibandingkan saat mereka masih single dulu. Dina mencuri lirik ke arah Willa yang masih sibuk dengan sambungan telepon. Nampaknya Nico masih sangat sibuk sehingga belum juga membalas panggilan masuk istrinya.
"Nico kayaknya lagi sibuk. Dia udah bilang sih. Yaudah Ayuk masuk!" Willa memutar handle pintu, melepaskan sendal dan menaruh alas kakinya di rak sebelum lantai utama rumah. Dina mengikuti gerakan Willa.
Sebuah ruangan cukup luas, dengan interior modern dan minimalis, disambut karpet rasfur dan sofa fancy, menyatu dengan ruang makan tanpa sekat. Dari ruang utama bisa langsung melihat kawasan memasak, Willa dan Nico nampaknya tak menyukai banyak sekat. Mereka memberi batas antara ruang hanya dengan rak yang diisi banyak buku.
