Aku yang selalu menatap wajahmu, pergolakan batinku yang terus menatap dirimu. Kau sudah mulai tersadar dan aku mulai tak sanggup menahan diri lagi.
POV. MARIO
Aku terus menatap wajahnya yang pucat. Meski kulit putih itu kian pias, bibirnya kering. Rambutnya yang tergerai panjang sesekali disisir mama. Meski dia tak membersihkan diri, tak merawat dan mempercantik wajahnya. Dia, Bey.. masih tetap cantik dan mempesona di mataku, rasanya.. hanya dengan menatap wajahnya sudah membuatku merasa senang. Rasanya wajah itu membuat hatiku lebih tenang, apalagi jika aku bisa melihat dia tertawa, menggaris senyum indah, tertawa riang seperti tadi
Hanya mengucapkan namanya saja, garis bibirmu seakan sirna seketika.