Reo mencoba membuka matanya, suara ringtone handphonenya membuat dia terbangun
Tangannya mengangkat pelan jemari lentik yang melingkar di pinggangnya, dia segera meraba, mencari letak handphonenya
"Hallo..." Sapanya masih menahan kantuk
"Reo, kau dimana? Mama mau bicara"
Reo menangkap nada gusar dari seberang sana
Reo mencoba bangun, badannya terasa pegal tapi pikirannya lebih terasa segar
"iya mah, Reo pulang sebentar lagi.." Reo menaruh kembali ponsel nya di atas meja, pria itu menatap wajah pulas wanita di sisinya, dia memberi sebuah kecupan kecil di dahi perempuannya
"sayang aku harus pulang dulu, aku akan membereskan semuanya, untuk kebahagiaan kita..." bisik Reo sambil terus menatap wajah pulas Fika, dia mengukir senyum kecil
Dia harus nya tak bisa tersenyum hari ini, pria itu tak pantas untuk sekedar tersenyum namun walau Reo telah menggores banyak luka tapi dia mengabaikannya, entah dimana rasa iba nya