Seorang wanita dengan dress mini, stilleto metalic menuruni sebuah mobil, dengan percaya diri dia melangkah memasuki sebuah cafe, gadis itu menebar senyum ketika pandangannya bertemu dengan sosok pria di dalam cafe yang telah menantinya, senyumnya semakin merekah.
" ah dia masih saja ganteng maksimal " batinnya riang
Reo melambaikan tangan, menyapa gadis yang semakin dekat dengan tempat duduknya, gadis itu menarik kursi, meletakkan clutch nya di meja
" gimana kabarmu ? " tanyanya sembari mendaratkan bokongnya di kursi, Reo mengangguk sambil tersenyum sekilas.
" baik ko "
gadis itu menopang dagunya, menatap lurus wajah Reo, bibirnya merekah memberikan senyum penuh arti.
" kenapa Reo , tumben kamu inget sama aku "
Reo menggerakkan kepalanya, dia seperti setuju dengan kalimat wanita itu.
" kamu bahkan tidak mengundangku saat menikah, sekarang kamu mencariku, ada apa sih ? " tanyanya dengan nada manja
" kamu semakin cantik saja, aku sampai pangling " ucapan Reo membuat kerutan di wajah wanita itu, dia tak mengerti, belum pernah pria idamannya ini memujinya selama mereka saling mengenal.
" hahahaaa... kamu kenapa sih ? "
" loh, aku jujur, kamu tambah cantik saja "
" ada apa sebenarnya Reo, sesuatu terjadi ? "
Reo terdiam sejenak mendengar pertanyaan wanita itu dengan mimik serius.
" Fikaa... aku butuh bantuan kamu saat ini "
Suara Reo terdengar pelan, tapi jelas ditangkap telinga Fika, gadis itu adalah teman kecilnya, Reo tahu betul jika Fika selalu menyukai sosok dihadapannya ini, itulah mengapa Reo menghubunginya saat ini.
" aku yakin Fika akan membantuku " bisik hati Reo yakin
" ya ampun Reo, apa sih yang engga buat kamu.. " ucapnya tertawa renyah, matanya menatap tajam, tatapan yang menggoda.
" Reo, aku tahu kamu sudah menikah .. " gadis itu menarik nafas dalam, dia mempersiapkan kalimatnya dengan senyuman yang terlihat terpaksa, ada kekecewaan diwajah nya.
" Reo, Aku selalu menyukaimu, aku selalu menginginkanmu, kenapa kau tak pernah bisa membalasku "
Jemari lentik, dengan kuku berwarna warni berlahan mendarat di punggung tangan Reo, gadis itu memberikan sentuhan lembut disana, Reo memperhatikan gerakan tangan gadis itu, bibirnya tersenyum.
Pria tampan itu mengangkat tubuhnya berdiri, tangkupan tangan mereka pun berpisah, dengan sedikit berjongkok wajah Reo mendekati telinga Fika.
" lakukan untukku, aku akan membalasmu .. "
Bisikan dengan hawa hangat nafas Reo menghangatkan daun telinga gadis itu, dia menggit bibirnya menangkap perasaan yang melaju di dalam tubuhnya, pria itu berlalu meninggalkan cafe tempat mereka bertemu sesaat.
" ck, bahkan minuman mu belum kau minum "
gadis itu terlihat kecewa, tangannya menjangkau segelas kopi hangat yang tadi berada di hadapan Reo, gadis itu meniup pelan dan menikmatinya, matanya menangkap sosok Reo dibalik kaca yang berlahan menghilang dari penglihatannya.
Senyum nya merekah , sudut mata nya menyipit
" aku selalu menunggumu Reo, dan kau akhirnya datang sendiri .. "
****** *******
Mario melirik sekali lagi undangan berwarna ivory yang tadi dia terima, wajahnya terlihat malas, dia enggan hadir di acara itu, seandainya dia bisa.
Itulah mengapa dia malas menampakan diri, itu akan memaksanya bersosialisasi, jika sudah seperti ini sulit baginya untuk menarik diri lagi, kesendiriannya ternyata lebih nyaman.
Wajahnya menerawang, menatap kosong, bibirnya menyunggingkan senyum.
" seandainya aku bisa menggandengmu di red carpet .. " pikirnya membayangkan wajah Bey yang tersenyum memakai gaun berwarna babypink yang menawan.
" bahkan dengan mengkhayalkanmu saja membuat aku bahagia " gumamnya sendiri sambil menahan senyum dan wajahnya yang merona.
" Bey, aku merindukanmu.. "
Aaaahh... Aku tak mampu menghapus bayang wajah gadisku, walau dia sudah jadi milik orang lain tapi sangat sulit untukku untuk melupakannya.
Move on itu tak sesederhana kata katanya, walau hanya enam huruf tapi prosesnya lebih panjang daripada membaca chapter by chapter novel Harry potter.
Apa aku harus hadir di acara itu, aku menggigit bibir mencoba memikirkan beberapa alasan, haruskah aku datang?
Mmm.. sesuatu melintas di kepalaku, membuat ku bergegas mempersiapkan diri, mungkin aku bisa melihat mu disana, walaupun kau digandengan pria lain, tidak apalah, melihatmu saja sudah membuatku bersemangat, kuraih handuk dengan cepat.
Event penutup tahun yang ramai
gemerlap tata panggung yang mewah lengkap dengan layar besar menghiasi tiap sisinya , karpet merah menjulur panjang menuju dalam gedung pentas.
Pewarta memenuhi sisi kiri dan kanan sepanjang jalan yang dilalui oleh orang-orang populer negeri ini
dari pejabat negeri, pengusaha papan atas, selebriti, artist hingga creative- creative muda saat ini.
Aku mencoba mengangkat kepalaku, ini hal baru bagiku, belum pernah selama ini aku tampil dihadapan publik dengan wajah terbuka, bahkan hari ini rambutku dibuat naik, membuat pandanganku terasa lebih luas, aku merasa semua orang akan lebih jelas menatap ke arahku, itu membuat jantungku berdetak dan jujur saja aku sangat gugup saat ini.
" XX group, Mario Widjaja ikut hadir malam ini, lihatlah wajahnya waaaahhh.... "
Aku tersenyum malu saat seorang mc dengan lincah dan cerewet menghampiriku, wajahku seketika memanas.
" waaahhh... malam yang penuh berkah ya untuk kita, akhirnya wajah tampan ini bisa dinikmati, hahahaaa.... " gurauannya yang sangat jelas sambil menatap kamera membuatku malu, rasanya ingin segera meninggalkan tempat ini.
" selamat bergabung Mario, Kami sudah lama menantimu.. " wanita MC itu mengulurkan tangan, aku dengan cepat menggapainya, biar cepat berlalu pikirku, tapi dia menahan jabatan tangan kami, membuat aku tak bisa melepaskannya dengan segera.
" barangkali minat, aku butuh partner MC pria saat ini .. " godaanya membuat pewarta dan orang lain berteriak riuh sambil tertawa, aku menahan senyum dan malu jadi satu, aku segera menarik tangan dan meninggalkannya.
" woooo... pemirsa dia ganteng banget yaaa, persis seperti pacar saya, Cha eun wo !! "
Aku melangkah cepat mengikuti karpet di depan, mengikuti seorang panitia yang menunjukan kursiku
" terimakasih pak " ucapku sopan pada panitia yang bersiap meninggalkanku
Aku menatap sekitar dengan cepat, menyapa dengan senyum tamu lainnya yang duduk disekitarku.
" hampir tak ada yang ku kenal " batinku seperti tertawa, harusnya dari awal aku sudah tahu kalau acara seperti ini sangat asing bagi ku.
tapi dimana bey ? Aku mencari - cari pandang sekali lagi, mencari sosok yang sangat lekat dikepalaku
Ahh.. seseorang melambai di ujung sana, aku tersenyum membalasnya, dia om Alfa Widjaja yang berada di barisan depan, tentu saja dia adalah pengusaha hebat, promotor dunia showbiz yang tak pernah mengecewakan, hampir tidak pernah maksudku.
Aku menghembuskan nafas kecewa, dia tidak ada disini!
tiba-tiba seseorang menarik kursi di meja kosong tak jauh dariku, dia Reo . ya pria itu adalah pak Reo, kursinya berada tak jauh di depanku, tapi dia hanya seorang diri.
Melihat jajaran kursi eksklusif di hadapanku, bisa jelas terlihat tingkat kesuksesan nya, pasti Reo pengusaha muda yang sangat di perhitungkan, pikirku.
tapi dimana Bey ? kenapa dia tidak mengajak pasangannya malam ini ? bukankah umum sekali orang hebat datang bersama partner hidupnya, bahkan om Alfa pun mengajak wanita yang kemarin datang ke studioku.
Seorang wanita dengan gaun merah dan belahan tinggi menghampiri Reo, dia menarik kursi dekat di sebelah pria beristri itu.
Aku berusaha mencari lihat wajah wanita itu, tapi sorot lampu yang dengan cepat berganti membuatku tak bisa jelas menangkap sosoknya, tapi itu bukanlah Bey, mungkin kolega atau sekretarisnya, pikirku.
tapi pikiran itu segera lenyap tatkala show besar akan dimulai, saat itu semua lampu dimatikan, aku melihat jelas bayangan mereka, wanita itu dan Reo berciuman mesra di depan sana, diantara sorak sorai riuh hadirin yang terpaku ke atas panggung, tapi mataku jelas terpaku dengan ciuman panas mereka.