"Non, sudah siang. Sudah waktunya makan siang." Perawat mengingatkan Jeni yang menghapus air mata dari sudut matanya. Dia menarik nafas dalam seakan melonggarkan jalur pernafasan. Entah apa yang sedang dia rasakan, yang pasti suatu yang berat dan menyesakkan di dada. Itu jelas terlihat dari sorot matanya yang sendu.
"Sus. Bisa ambilkan dress dan celana panjang." Pinta Jeni.
"Untuk apa non."
"Tolong ambilkan ya. Aku akan menghabiskan semua menu makan siang ku hari ini tanpa protes." Nampaknya Jeni sedang bernegosiasi. Perawat itu pada awalnya ragu. Tapi dia menurut saja pada akhirnya. Dia keluar dari kamar Jeni, mencari lemari pakaian. Dia mengambil selembar dress bermotif floral. Dan celana hamil berwarna hitam.
Tak lama berselang dia kembali lagi ke kamar Jeni.
"Terima kasih sudah mengambilkan. Lihat aku sedang makan dengan lahap."